(Bahasa Indonesia) Perkuat Kapasitas Diri, KOPI Nongkodono Belajar Operasikan Komputer

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

pelatihan
Any Hidayati, FO Infest Yogyakarta, sedang melatih komputer pada pengurus dan anggota KOPI Nongkodono. (12/08/2018)

Ponorogo-Pengurus dan anggota Komunitas Oraganisasi Pekerja Migran Indonesia (KOPI) Desa Nongkodono memperkuat kapasitas diri dalam mengoperasikan komputer. Para pengurus dan anggota KOPI Nongkodono memang memiliki beragam latar belakang profesi dan pendidikan. Namun dari sekitar 30-an orang, pengurus dan anggota KOPI merupakan purna pekerja migran maupun keluarga pekerja migran yang ada di desa. Pada umumnya mereka masih memiliki keterbatasan dalam mengoperasikan komputer, khususnya untuk menunjang kebutuhan mereka dalam penanganan kasus seperti mengetik kronologi, laporan, dan kebutuhan lainnya.

Sadar akan keterbatasan kapasitasnya, maka tim Infest Yogyakarta memfasilitasi kebutuan KOPI melalui pelatihan mengoperasikan komputer. Dalam pelaksanaannya, KOPI didampingi oleh Any Hidayati, Field Officer (FO) Infest Yogyakarta, pada Minggu (12/08/2018) di salah satu warnet di Desa Nongkodono.

“Mengingat sarana prasarana (jumlah komputer) yang dibutuhkan lumayan banyak, maka kegiatan diadakan di salah satu warnet di desa Nongkodono. Rencana semula kegiatan akan diadakan di balai desa, meskipun kepala desa menyetujui namun jumlah komputer desa tidak mencukupi apalagi komputer desa sudah diinstal aplikasi program desa,” papar Any.

pelatihan2
Peserta pelatihan lebih banyak perempuan

Ada sekitar 10 anggota KOPI yang mengikuti pelatihan komputer sejak pukul 14.30 WIB sampai 17.00 WIB. Pelatihan komputer juga lebih banyak diminati oleh para ibu yang selama ini kurang akrab dengan perangkat teknologi. Termasuk materi pelatihan komputer dasar seperti bagaimana cara mengetik dokumen. Sehingga, dalam proses pelatihan juga lebih ditekankan pada praktek menulis surat yang ada kaitannya dengan advokasi kasus. Seperti praktek menulis surat kuasa dan surat ke instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), P4TKI dan instansi terkait.

“Peserta yang kebanyakan perempuan sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Bahkan mereka ingin segera mempraktikkan ilmunya saat advokasi kasus,” ungkap Any.

Dari pelatihan ini, Any juga berharap agar anggota KOPI Nongkodono mampu menguasai komputer minimal mampu bagaimana caranya mengetik melalui perangkat komputer atau laptop, terutama yang erat kaitannya dengan tugas sehari-hari. Sehingga segala kegiatan KOPI dapat terdokumentasikan dengan rapi.

Dukungan Pemdes Nongkodono

Keinginan untuk terus maju dan menambah ketrampilan tercermin dari wajah-wajah peserta pelatihan komputer yang diikuti Komunitas Organisasi Pekerja Migran (KOPI) Nongkodono. Sebelumnya, mereka telah mengikuti pelatihan tehnik wawancara dan cara penulisan kronologis kasus. Tentu saja hal ini harus didukung oleh kemampuan mengoperasikan komputer karena di era modern ini semua kegiatan tulis menulis menggunakan komputer.

Menurut Marjuki, Ketua KOPI Nongkodono, pelatihan ini memang sangat kami perlukan karena pengurus KOPI Nongkodono belum semuanya mampu mengoperasikan komputer. Padahal saat menangani kasus, mereka kan dituntut untuk menulis kronologis dan surat-surat lainnya. Sementara kalau harus memakai jasa pengetikan kan mahal dan boros. Sehingga belajar mengoperasikan komputer merupakan salah satu kebutuhan mendasar pengurus dan anggota KOPI Nongkodono saat ini.

Dukungan dari pemerintah desa (Pemdes) juga menambah semangat anggota KOPI Nongkodono untuk terus belajar dan menambah pengetahuan. Menurut Jemadi, Kepala Desa (Kades) Nongkodono, KOPI harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, apalagi di era dijitalisasi sekarang ini.

“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya mumpung ada yang memfasilitasi. Apalagi ilmu ini nanti akan mendukung kerja KOPI di kemudian hari,” demikian pesan Jemadi kepada anggota KOPI Nongkodono.

***

Catatan pembelajaran ini ditulis berdasarkan laporan Any Hidayati, Field Officer (FO) Infest Yogyakarta, di Kabupaten Ponorogo.

Tulisan ini ditandai dengan: disnaker INFEST kopi pekerja migran Pemberdayaan KOPI Ponorogo 

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.