Sorry, this entry is only available in Indonesian.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Margo Mulyo Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, kini telah membuka cabang “Bringinan Mart 2”. Pembangunan Bringinan Mart II merupakan salah satu sarana bagi masyarakat desa untuk memasarkan produk local desa produksi warga desa Bringinan.
Pengembangan usaha tersebut direalisasikan dengan membangun modern market pada Desember 2019. Modern market tersebut terletak di Jalan Raya Sumoroto-Ngumpul Desa Bringinan. Lahan yang digunakan untuk pembangunan modern market tersebut merupakan lahan bekas lumbung desa.
Menurut Barno, Kepala Desa (Kades) Bringinan, pengembangan BUMDesa “Bringinan Mart 2” merupakan salah satu upaya menjawab kebutuhan warga di desanya maupun di desa tetangga.
“Jadi, pengembangan BUMDesa ini sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat. Tentunya mereka menginginkan kenyamanan belanja, kepastian harga, dan keanekaragaman barang kebutuhan dalam satu toko,” ungkap Barno kepada Tim Redaksi Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI), pada Senin (20/4/20).
Berdasarkan masukan dari warga, Pemerintah Desa (Pemdes) Bringinan bersama akan berusaha mengembangkan lini usaha terutama di bidang retail. Modern market tersebut selesai dibangun pada April 2020 dan diberi nama Bringinan Mart II.
“Saat ini Bringinan Mart II sedang ada tahap persiapan mulai dari sistim penjualan, training personalia serta penataan produk. Fokus penjualan di Bringinan Mart II adalah penjualan retail, tapi juga melayani pembelian grosir,” jelas Barno.
Barno juga menambahkan, saat ini Bringinan Mart II menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Bringinan Mart II juga akan berfokus pada peningkatan kualitas baik secara pengelolaan, penampilan toko, maupun cara pelayanan.
Barno selaku Komisaris Bumdesa menjelaskan bahwa usaha warga harus terus maju dan berinovasi demi kemajuan desa dan pemberdayaan masyarakat.
“Learning by doing, kita akan belajar dengan cara melakukannya. Dengan semangat memajukan desa, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.”
