Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Minggu (24/7/2016), bertempat di Taman Tasik Titiwangsa Kuala Lumpur, Komunitas Serantau mengadakan acara halal bi halal. Acara tersebut disambut meriah dan antusias oleh para buruh migran dari pelbagai paguyuban atau komunitas yang tergabung dalam Serantau. Selain dihadiri oleh buruh migran yang tergabung dalam Komunitas Serantau, acara halal bihalal yang berlangsung dari pukul 11.00 tersebut juga dihadiri oleh warga Malaysia dan seorang traveller dari Medan.

Agar dapat mengeratkan kembali silaturahmi dan menciptakan suasana seperti di kampung halaman, mereka yang datang juga mengihdangkan makanan khas Indonesia berupa nasi tumpeng dan makanan-makanan lainnya. Acara dimulai dengan perkenalan masing-masing anggota, karena ada banyak anggota Serantau dari pelbagai paguyuban dan komunitas. Perkenalan dilakukan dengan menyebut nama, asal, pekerjaan, dan tempat tinggal di Malaysia.

Dalam acara tersebut Ridwan Wahyudi selaku Aktivis Serantau berpesan bahwasanya Serantau akan terus bertambah dan semakin meluas untuk melengkapi akses dan ruang keadilan bagi buruh migran di Malaysia. Jejaring pekerja buruh migran yang tergabung dalam Komunitas Serantau merupakan tempat untuk berbagi informasi dan pengetahuan.

“Saatnya buruh migran bersuara, tidak selalu (hanya) disuarakan,” tutur lelaki yang akrab disapa Yudi tersebut.

Tak hanya itu saja, Nasrikah Sarah selaku Koordinator Serantau, juga memberikan pesan dan kesan untuk Serantau kedepannya. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan kekompakan sesama aktivis buruh migran di mana pun berada.

“Kebersamaan dan kekompakan Serantau di Malaysia dan juga para aktivis buruh migran di manapun berada semoga tidak cepat berlalu,” ucapnya.