Buruh Migran di Singapura Perlu Tahu Tentang Singlish

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Ilustrasi Bendera Singapura
Ilustrasi Bendera Singapura

Singapura merupakan negara kecil dengan penduduk heterogen yang berasal dari berbagai macam negara. Meskipun Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa sehari-hari, bahasa-bahasa lain pun turut digunakan seperti Mandarin, Melayu, Hokkien dan Tamil. Hampir semua orang di Singapura dapat berbicara lebih dari satu bahasa. Sebagian besar anak-anak di Singapura pun dibesarkan dalam dua bahasa sejak kecil dan mempelajari bahasa lain saat mereka tumbuh dewasa.

Beragamnya bahasa di sana kerap kali bercampur dengan Bahasa Inggris yang kemudian disebut-sebut sebagai Singapore-English (Singlish). Biasanya Singlish digunakan oleh penduduk setempat untuk bahasa percakapan sehari-hari.  Bagi orang yang belum pernah mendengar sebelumnya, Singlish terasa aneh didengar karena berbeda dengan pakem Bahasa Inggris yang ada. Buruh Migran Indonesia (BMI) di Singapura perlu tahu mengenai kosakata dalam Singlish yang kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari :

Istilah Singlish

Makna

Lah!

Digunakan di akhir kalimat untuk mempertegas pertanyaan

Don’t pray pray ah! Jangan mengacau
Oh, izzit? Oh ya, benarkah?
Dohwan Saya tidak mau
Kiasu Takut kalah
Alamak! Ekspresi kaget
Can Can! Ya, bisa
Auntie/Uncle Cara memanggil orang yang lebih tua
Catch no ball Saya tidak mengerti

Sumber : Disarikan dari Buku Panduan Negara Tujuan Singapura untuk TKI

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.