News

(Bahasa Indonesia) Kelas Kelola Informasi SBMI Banyuwangi

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Anggota Komunitas Buruh Migran SBMI BanyuwangiSerikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi menggelar Sekolah Buruh Migran di Balai Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi (15-16/11/14). Kali ini Sekolah Buruh Migran membahas materi kelola informasi yang diikuti perwakilan 30 komunitas anggota SBMI Banyuwangi.

Sekolah Buruh Migran merupakan tindaklanjut dari proses pengorganisasian SBMI Banyuwangi di 30 desa sejak 2013 yang didukung Yayasan Tifa. Menurut Wawan Kuswanto, selama proses pengorganisasian SBMI Banyuwangi membentuk 30 komunitas yang beranggotakan mantan dan keluarga buruh migran.

“Penguatan kapasitas kami lakukan di masing-masing komunitas untuk melahirkan aktor perubahan di tingkat desa. Ada tiga peran yang dilakukan anggota komunitas yakni sebagai paralegal untuk melakukan pendampingan kasus TKI, parafinance selaku motor gerakan kewirausahaan bagi mantan dan keluarga TKI, dan parainfo sebagai agen-agen informasi perlindungan TKI di desa.” ungkap Wawan Kuswanto (40), Ketua SBMI Banyuwangi.

Fathulloh dan Sarwono dari Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) Infest Yogyakarta menjadi fasilitator dalam Kelas Kelola Informasi. Fasilitator memulai sesi dengan materi pengenalan apa itu informasi dan prinsip berbagi informasi antar anggota komunitas. Anggota komunitas sebagai agen informasi harus mampu memenuhi terlebih dahulu kebutuhan informasi di komunitas.

“Sudah menjadi pengetahuan umum Calo TKI merupakan aktor yang mendominasi informasi migrasi ketenagakerjaan di Desa, namun mayoritas informasi yang mereka distribusikan tidak sesuai dengan fakta bahkan mengarah pada informasi sesat berupa iming-iming dan janji palsu. Karena itu, anggota komunitas SBMI Banyuwangi butuh dibekali dengan informasi yang benar agar bisa meredam informasi sesat calo TKI yang ada di desa.”ungkap Fathulloh.

Tulisan ini ditandai dengan: BMI Banyuwangi SBMI SBMI Banyuwangi TKI Banyuwangi Yayasan TIFA 

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.