Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.
Perkembangan terbaru dari kasus kekerasan yang dialami oleh Erwiana Sulistyaningsih memasuki babak baru. Senin ini (20/1/14), tim investigasi dari International Police (Interpol) Hong Kong telah tiba di Indonesia untuk menemui Erwiana di Sragen.
Detektif yang dikenal termahir di Hong Kong, Chung Chi Ming, juga ikut dalam tim investigasi tersebut. Rencananya, malam ini mereka akan langsung mengumpulkan keterangan langsung dari Erwiana. Pendampingan dari pemerintah Indonesia sendiri diwakili oleh Tim KJRI Hong Kong.
Pada kesempatan lain, Sekretaris Labour and Welfare Hong Kong menyatakan akan menuntut kasus ini sampai tuntas. Salah satu tindakan yang telah dilakukan oleh kepolisian Hong Kong adalah menggledah tempat tinggal majikan Erwiana di Beverly Garden.
Law Wan Tung, majikan Erwiana, juga sempat pindah rumah ke kawasan Tai Kok Tsui. Selain itu, kabar paling aktual juga menyebutkan bahwa Law sempat mencoba melarikan diri dengan menaiki pesawat Thailand, namun dirinya langsung ditangkap oleh Polisi Hong Kong di Bandara Internasional Chek Lap Kok.
Munyeruaknya kasus Erwiana, membuat Pemerintah Hong Kong kalang kabut. Bagaimana tidak, media internasional macam Time, bahkan menjuluki Hong Kong sebagai “Kota dengan Peradaban Perbudakan Modern.” Menanggapi reaksi media tersebut, Pemerintah Hong Kong pun berjanji menyelesaikan kasus Erwiana dan akan melindungi keselematan 300.000 lebih buruh migran di Hong Kong.
Sumber acuan: hk.apple.nextmedia.com
