Bekerja di negara orang, memang terasa lebih menyenangkan bila dibayangkan daripada bekerja di negeri sendiri. Apalagi promo dan iming-iming calo TKI di desa, petugas PPTKIS, bahkan cerita sanak keluarga dan tetangga soal pendapatan tinggi saat bekerja di luar negeri, dapat dipastkan semua seolah menyenangkan.
Saat membayangkan bekerja di luar negeri, kita seolah bermimpi untuk mengumpulkan uang dan mencapai cita-cita yang kita inginkan dari uang hasil bekerja tersebut. Seperti ingin membangun rumah, membeli mobil, menyekolahkan anak, berangkat haji, dan lain-lain.
Ketika kembali ke tanah air, apakah semua itu dijamin bisa terwujud?. Ada yang bisa, tetapi tidak sedikit yang gagal, kenapa bisa gagal mewujudkan mimpi?. Karena, kebanyakan orang tiba-tiba “lupa” ketika menerima uang gaji yang banyak. Lupa akan mimpi dan cita-cita kita ketika di awal tadi.
Seolah menggampangkan dengan beranggapan “masih ada gaji bulan depan kok.”. Mereka seolah gelap mata dengan nafsu yang tiba-tiba datang. Nafsu melihat harga barang elektronik yang lebih murah, baju yang lebih bagus, atau keinginan untuk mampir ke ‘negeri sebelah’ (baca: jalan-jalan ke negara lain yang terdekat).
Hasilnya ketika kita kembali ke kampung halaman, seolah tak ada hal berharga yang bisa didapat. Belum lagi fakta bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih sangat rentan berhadapan dengan praktik-praktik pemerasan baik oleh oknum petugas pemerintah, maupun pelaku kejahatan lainnya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal tersebut?, berikut tips dari saya:
- Harus hobi belanja. Kenapa justru belanja?. Belanja kali ini lain, bukan belanja baju, alat elektronik, atau barang yang belum tentu menjadi kebutuhan kita, melainkan belanjalah emas. Emas yang dibeli, usahakan emas kuning, karena lebih berharga dibandingkan emas putih (walaupun harga emas putih lebih mahal). Beli sedikit pun tidak masalah, lama-lama jadi bukit. Karena kalau kita belanja emas, tidak akan rugi. Harga emas semakin lama semakin naik. Kalau belanja barang selain emas, harganya tidak naik tapi pasti berkurang.
- Bagi yang akrab dengan internet, daftarkan diri anda di layanan PayPal. PayPal selama ini memang dikenal sebagai media untuk membayar (gateway) barang belanja Online. Tetapi kita juga bisa memanfaatkan sebagai bank sementara. Kebanyakan bank di luar negeri sudah terintegrasi dengan sistem PayPal. Kalau pun belum, kita boleh memasukan uang di PayPal melalui Bank yang kartu ATM nya terintegrasi dengan layanan Visa/Mastercard. Uang dari PayPal ini pun bisa dipindahkan ke akun bank kita di Indonesia (saat kita perlukan di Indonesia). Biaya pengambilan uangnya pun gratis selama jumlahnya lebih dari RP 1.500.000. Secara sederhana PayPal adalah perusahaan dalam jaringan yang menyediakan jasa transfer uang melalui surat elektronik, menggantikan metode lama yang masih menggunakan kertas, seperti cek dan wesel pos.
Melalui dua hal di atas, kita masih bisa menikmati hasil kerja keras kita selama di negeri seberang. Sampai saat ini baru dua cara tersebut yang saya rasa cukup untuk mengamankan uang kita dari ‘gelap mata’ atau meredam nafsu berbelanja di negara tempat bekerja. Semoga bermanfaat.
Patut diacu oleh tki.
https://www.facebook.com/groups/tkitimurtengah/