Figures

(Bahasa Indonesia) Divisi Penguatan Perempuan dan Buruh Migran SPPQT Salatiga

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thoyyibah (SPPQT) merupakan salah satu organisasi masyarakat sipil petani non-partisan, independen dan non-profit yang didirikan oleh perwakilan kelompok atau paguyuban petani dan aktifis gerakan petani pada tanggal 10 Agustus 1999 di Salatiga, Jawa Tengah. Nama “Qaryah Thayyibah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “Desa yang Berdaya.” Seperti namanya, SPPQT bergerak di isu pertanian dan basis gerakannya berada di desa.

Belakangan, tren migrasi generasi muda di Salatiga sangat marak seperti halnya di daerah-daerah lain. Hal ini tentu mengundang keprihatinan SPPQT karena banyak generasi muda desa yang bermigrasi meninggalkan tradisi bertani. Lain sisi, permasalahan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang terbatas merupakan fakta yang tidak bisa dikesampingkan, sehingga menjadi buruh migran adalah pilihan yang dianggap paling tepat.

Dua alasan di atas mengilhami SPPQT untuk melakukan pendampingan bagi calon buruh migran dan membentuk divisi kerja yang fokus di isu buruh migran. Divisi tersebut adalah Divisi Penguatan Perempuan dan Buruh Migran (DPPBM).  Kerja-kerja pendampingan yang dilakukan oleh divisi ini meliputi pendidikan migrasi aman, mulai dari sebelum pemberangkatan (Pre-deparatur), masa penempatan, dan setelah mereka pulang.

Selain pendidikan aman bermigrasi, mereka juga mendampingi calon buruh migran dalam hal penguatan ekonomi dan sejenisnya. Pendidikan keuangan bagi calon buruh migran dan keluarga ini penting karena mengingat persoalan pokok yang dihadapi ketika memutuskan menjadi BMI adalah faktor ekonomi.

Tentang pendampingan ekonomi, DPPBM memberikan pendidikan bagaimana cara merencanakan keuangan dengan baik sejak sebelum keberangkatan, agar kelak mereka tak lagi kembali bekerja di luar negeri. Hal yang tak boleh dilupakan adalah peran keluarga buruh migran dalam pemanfaatan dan pengelolaan keuangan ketika ada kiriman uang hasil kerja (remitensi).

DPPBM berusaha mengarahkan hasil remitensi bukan untuk konsumsi melainkan dikembangkan sebagai modal usaha. Selanjutnya DPPBM juga memberikan pendampingan secara terus menerus bagi BMI dan keluarga dalam hal perencanaan dan pengembangan usaha.

Selain pendampingan ekonomi, DPPBM juga melakukan advokasi kasus yang menimpa BMI. Meskipun tidak semua kasus yang ditangani berhasil, mereka siap kapanpun membantu BMI berkasus. Biasanya, kegagalan pendampingan kasus yang ditangani terkendala surat kuasa atau memang keluarga BMI tidak mau dibantu karena beberapa alasan.

Selebihnya, SPPQT sendiri memiliki “learning center” yang merupakan laboratorium bagi BMI dan keluarga yang ingin berhasil mengelola keuangan. Keberadaan divisi buruh migran di SPPQT merupakan sikap saat banyak pemuda desa memilih menjadi buruh migran dari pada meneruskan tradisi bertani.

Bagi segenap buruh migran asal Salatiga dan sekitarnya dapat mengenal lebih jauh tentang Divisi Penguatan Perempuan dan Buruh Migran SPPQT melalui alamat surat elektronik (email) Siti Harsun di  hardjanti_soenawar@yahoo.co.id atau alamat surat di jalan Ja’far Shodiq 36 Kalibening, Tingkir, Kota Salatiga. Jawa Tengah telepon +62298311438

2 komentar untuk “(Bahasa Indonesia) Divisi Penguatan Perempuan dan Buruh Migran SPPQT Salatiga

  1. sangat bagus sekali seandainya bisa ditularkan ke desa-desa lainnya. terutama pengaturan ekonomi keluarga buruh migran jangan menghabiskan pendapatan dari hasil kerja diluar negeri untuk membangun rumah, misalnya. Tetapi ada pengaturan alokasi untuk keberlanjutan ekonomi keluarga.

    1. Sepakat pak Budi, pengelolaan ekonomi bagi keluarga BMI amatlah penting, agar cukup sekali mereka bekerja di luar negeri sebagai investasi, mengumpulkan modal untuk merintis usaha di desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.