News

(Bahasa Indonesia) Mencari Terang, Suramnya Penanganan TKI Lombok Timur

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Lombok Timur- Permasalahan buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Indonesia sulit untuk dicarikan solusinya. Permasalahan calo (tekong) masih menjadi momok masyarakat terkait proses migrasi.  Hal yang sangat mencengangkan, para calo sering kali berani mengambil risiko memberangkatkan TKI tanpa dokumen resmi atau melalui jalur ilegal. Terkadan oleh calo, buruh migran diberangkatkan dengan hanya bermodalkan paspor kunjungan  berangkat ke negara tujuan, khususnya Malaysia.

Kejadian-kejadian di atas sangat sering terjadi Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Hampir 20% dari total penduduk yang berada di wilayah ini, menggantungkan hidupnya dari hasil bekerja di luar negeri, terutama ke Malaysia. Bekerja di Malaysia, merupakan sebuah pilihan terakhir mereka. Mengingat Kabupaten Lombok Timur merupakan wilayah dengan penduduk padat dan perekonomian yang sangat lemah, sehingga banyak warga Lombok Timur menyatakan peluang kerja bagi masyarakat di daerah sangat tipis.

Andaikan ditanyakan kepada masyarakat di wilayah ini tentang memilih jalur Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) resmi yang disarankan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pasti mereka tidak terlalu memedulikannya. Karena jalur gelap menurut sebagian calon buruh migran merupakan jalan yang lebih praktis, ekonomis dan tidak mengikat.

Mereka tidak sadar jalan pintas tersebut merupakan awal dari kesulitan dan persoalan yang akan dialaminya di perantauan.

Pertanyaan yang saya munculkan kemudian adalah apakah yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah yang terkait buruh migran di Lombok Timur?. Mereka (TKI) begitu antusias dan bersemangat untuk mengubah masa depan mereka dengan merantau ke negara-negara yang maju. Akan tetapi, mereka masih merasakan tekanan, pembatasan, perlakuan yang tidak adil dan tindak pelanggaran lainnya dari oknum calo, pemerintah, majikan, ataupun pemerintah di tempat mereka bekerja.

Oleh sebab itu, kepada semua pihak kami berharap, tolong jangan rampas hak mereka, karena mereka sudah lelah dan payah bekerja di rantau untuk menyambung hidup demi keluarga mereka. Jangan tambah beban mereka, lindungi dan ayomilah mereka. Agar TKI/TKW kita, tidak menjadi manusia yang dianggap bodoh oleh negara lain. (Dedy) *

2 komentar untuk “(Bahasa Indonesia) Mencari Terang, Suramnya Penanganan TKI Lombok Timur

  1. Sepertinya SDM dari tki/tkw harus bisa ditingkatkan oleh pemerintah kita, saran saya semoga pelatihan untuk tki/tkw di depnaker lebih di tingkatkan, baik yang mau ke dan yang sudah pulang ke tanah air.Sdm tki ini juga telah menyebabkan para tki khususnya di malaysia suka bahkan senang melanggar hukum dan peraturan,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.