Berdasarkan keterangan yang diperoleh oleh Pihak KBRI di Riyadh, Atase Ketenagakerjaan KBRI telah menindaklanjuti surat yang dilayangkan oleh Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) terkait dengan kasus pelanggaran kontrak yang dialami oleh Lusi Area Rispa. Berdasarkan keterangan dalam surat resmi tersebut (22/08/2011), atase akhirnya dapat menghubungi majikan dan meminta majikan untuk memberikan hak Lusi untuk mengakhiri masa kerja berdasarkan kesepakatan kontrak.
Namun, pemulangan tersebut baru dapat dilakukan oleh Majikan pada tanggal 15 September 2011, mengingat majikan Lusi masih membutuhkan tenaganya untuk membantu di keluarga tersebut hingga bulan Syawal. Pihak KBRI menyatakan telah berkonsultasi dengan Lusi terkait hal tersebut. Lusi pun menyanggupi untuk menunggu hingga tanggal 15 September 2011. Persoalan Lusi murni terkait dengan pelanggaran kontrak. Tidak terdapat palanggaran lain seperti gaji tidak dibayarkan atau kekerasan yang dialami oleh Lusi.
Pihak PSDBM pun telah berkoordinasi dengan keluarga Lusi. Keluarga Lusi juga menyatakan akan menunggu kepastian informasi tersebut sambil menghubungi Lusi yang hingga saat ini masih leluasa menggunakan perangkat komunikasi. Pihak PSD-BM pun masih mencoba untuk menghubungi Lusi terkait dengan rencana pemulangan tersebut untuk memastikan proses kepulangan tersebut benar seusai dengan prosedur.
Sejak melaporkan diri kepada PSD-BM melalui layanan pesan singkat (SMS) (11/06/2011), Lusi telah beberapa kali berkorespondesi dengan pihak PSD-BM. Pihak PSD-BM juga telah berkoordinasi dengan Paguyuban Peduli Buruh Migran dan Perempuan Seruni Banyumas terkait dengan penyelesaian kasus tersebut. Surat kepada BNP2TKI pun telah dilayangkan, serta diikuti pula dengan upaya menghubungi PPTKIS yang memberangkatkan Lusi.
Terkait dengan pemberitahuan Atase Ketenagakerjaan KBRI di Riyadh tertanggal 22 Agustus 2011 tersebut, pihak PSD-BM akan terus mengawasi pemulangan Lusi hingga Lusi sampai di Kampung asalnya.
Berita Sebelumnya:
1. Tiga Bulan Upaya Pemulangan Lusi Belum Ditanggapi Pemerintah
2.Tidak Dipulangkan Majikan, TKI Arab Saudi Kirim SMS ke PSD-BM
