Menabung; “Susah atau Gampang ya?”

Author

foto: http://is.gd/3gtt6n
ilustrasi (foto: http://is.gd/3gtt6n)

“Wah, untuk sehari-hari aja udah pas-pasan, gimana mau nabung?”, “Gimana caranya biar bisa nabung ya? Abis melulu nih uang bulanan.”, “Udah maksain nabung, tapi tetep aja uangnya kepake?”

Pernah mendengar kata-kata tersebut? Atau mungkin kata-kata itu pernah terucap oleh Anda? Garis besar dari kata-kata tersebut adalah tentang gambaran betapa sulitnya untuk bisa menyisihkan sebagian uang untuk disimpan. Yakin menabung itu sulit? Bagaimana dengan kata-kata berikut ini.

“Yes, tabungan saya nambah nih, asikkk.”, “Tabungan rutin udah aman, saatnya belanja.”, “Sip, tabungan udah cukup untuk beli mobil baru, sikat.”Hmmmmm…

Pernah kan mendengar kata-kata tersebut? Atau mungkin kata-kata itu terucap dari mulut Anda? Atau jangan-jangan kata-kata itu baru sebatas keinginan dan harapan Anda? Apun itu, kumpulan kata-kata kedua ini merupakan gambaran betapa mudahnya menyisihkan uang dan mendapatkan keinginan serta tujuan dari hasil menabung. Kontras memang, tapi itulah yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Selalu ada pilihan dalam kehidupan, otomatis dalam hal ini adalah pilihan mudah untuk menabung, atau pilihan sulit untuk menabung.

Berbicara mudah atau sulit dalam menabung, hal pertama yang harus diperhatikan dan dipahami adalah pentingnya menabung dalam konteks kesehatan keuangan. Salah satu kunci utama dan indikasi yang sangat penting dalam kesehatan keuangan adalah saving ratio atau dalam bahasa Indonesia artinya adalah rasio menabung. Nah, yang perlu dipahami dari rasio menabung adalah seberapa besar kelebihan dana yang bisa disisihkan setiap bulannya berdasarkan prosentase penghasilan rutin? Berdasarkan teori, indikasi seseorang memiliki rasio menabung yang sehat apabila sudah dapat menyisihkan kelebihan dana sedikitnya 10% dari penghasilan bulanan. Ingat, ini baru bersifat indikasi, bukan berarti jika sudah mampu menabung sedikitnya 10% dari penghasilan lantas dinyatakan sehat. Pada akhirnya sehat ataupun tidak dalam rasio menabung juga bergantung dari besarnya kelebihan dana yang harus dimiliki guna memenuhi tujuan keuangan yang ingin dicapai.

“Buat apa sih menabung? Nanti aja deh kalau sudah punya penghasilan lebih”. Wow, hati-hati dengan pemahaman tersebut. Pertanyaannya, apakah dengan meningkatnya penghasilan bisa menjamin bahwa seseorang bisa menabung? Belum tentu, kecenderungan yang terjadi adalah semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pula pengeluaran yang ada. Singkat cerita, jika tidak dibiasakan menabung, maka kebiasaan tersebut tidak akan pernah muncul. Bicara tentang menabung, sangat erat dengan kebiasaan dan gaya hidup. Cara yang paling ampuh adalah mengubah pola pikir.

Mengubah pola pikir bisa dengan melihat konsekuensi apapun yang akan terjadi jika tidak bisa menabung, atau bisa juga dengan melihat penghargaan apa yang dapat diperoleh jika bisa menabung. Intinya adalah kembali kepada tujuan. Contoh sederhana adalah, apabila seseorang tidak bisa menabung atau hanya mampu menyisihkan sebagian kecil kelebihan dana, maka konsekuensinya adalah orang tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi tujuan keuangannya. Di sisi lain, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dan menyisihkan kelebihan dana dengan jumlah yang sesuai tujuan, maka besar kemungkinan orang tersebut dapat memenuhi tujuan keuangannya sesuai dengan target waktu pencapaian yang diinginkan.

Ingat, menabung adalah kunci awal dalam kesehatan keuangan. Logikanya adalah, jika seseorang tidak dapat memiliki kelebihan dana alias menabung, maka dari mana orang tersebut mampu memenuhi kuota dana darurat yang ideal. Analogi lainnya, jika hal sesederhana menabung saja belum bisa dipenuhi, jangan berharap banyak untuk melakukan investasi dan perencanaan keuangan lainnya. Merencanakan keuangan bukan aksi sulap, segala sesuatunya membutuhkan proses dan juga penyesuaian. Bukan berarti apabila sudah merencanakan keuangan, mendadak kondisi keuangan bisa langsung sehat dan mendadak pula seseorang bisa langsung menjadi kaya. Menjadi sehat dan menjadi kaya membutuhkan perencanaan dan juga proses yang tepat, proporsional, serta sesuai dengan kondisi yang ada. Rencanakan keuangan anda, cek rencana tersebut sebelum melaksanakan rencana Anda, jika sudah sesuai, maka jalankan rencana tersebut. Have fun and have fund.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.