Semangat yang luar biasa ditunjukkan oleh para anggota komunitas pekerja migran Indonesia (KOPI) Desa Gelanglor, Kecamatan Sukorejo. Kabupaten Ponorogo dalam mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang difasilitasi oleh Infest Yogyakarta. Pada Selasa dan Rabu (22-23/9), pengurus KOPI Gelanglor mengikuti pelatihan keorganisasian di balai desa. Pada pelatihan keorganisasian ini, KOPI berdiskusi untuk merumuskan visi, misi, rencana kerja dan struktur organisasi. Adapun visi dari KOPI Gelanglor adalah menjadi organisasi terdepan dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI). Visi kemudian diturunkan ke dalam misi, antara lain: mewujudkan organisasi yang solid, memupuk rasa solidaritas, pemberdayaan mantan PMI, dan mendorong kebijakan perlindungan PMI di level desa.
Berbagai kegiatan KOPI Gelanglor tentu tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan pemerintah desa. Budianto, Kepala Desa Gelanglor sangat mendukung program perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Infest. Sebagai seorang mantan PMI yang telah puluhan tahun bekerja dan merasakan pahit getir hidup di negeri orang, Budianto merasakan pentingnya sebuah komunitas yang menjadi wadah bagi para mantan PMI di desanya.
“Saya sangat mendukung program perlindungan PMI dari Infest. Sebagian besar warga Desa Gelanglor pergi ke luar negeri. Sebagai seorang mantan PMI, saya merasakan sendiri pahit getir kerja di negeri orang. Jadi saya berharap, warga saya tidak terus-menerus bekerja di luar negeri. Manfaatkan uang hasil kerja di luar negeri untuk membuka usaha sehingga dapat berkembang. Semoga KOPI bisa menjadi wadah untuk saling bekerja sama, berbagi informasi, dan belajar bersama,“ ungkap Budianto.
Lebih lanjut Budianto berharap agar anggota KOPI Gelanglor bersungguh-sungguh dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh Infest. Sehingga, ke depan KOPI Gelanglor benar-benar menjadi sebuah organisasi yang solid, kokoh, dan profesional dalam menjalankan aktifitas sesuai visi dan misinya.
Tohari, Ketua KOPI Gelanglor mengungkapkan bahwa pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Infest sangat bermanfaat untuk anggota KOPI yang baru saja terbentuk. Menurutnya, berbagai pelatihan dapat menambah pengetahuan. Dia pun berharap agar KOPI dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat maupun kemajuan desa.
“Kami sangat berterimakasih atas pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Infest. Dengan adanya KOPI maka kami dapat mengerti tentang pentingnya berorganisasi dan semoga kami dapat berkontribusi untuk sesama,“ tutur Tohari.
Setelah pelatihan dua hari ini, para pengurus KOPI akan menindaklanjutinya dengan beberapa pertemuan untuk merumuskan anggaran dasar (AD), anggaran rumah tangga (ART), dan standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang akan diadakan pada Rabu, 30 September 2020.
