PONOROGO. Keseriusan nampak di wajah sepuluh anggota Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) Nongkodono yang tergabung dalam tim formatur penyusunan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta Standar Operasional Prosedur (SOP) KOPI. Pertemuan diadakan di rumah salah satu anggota KOPI di dukuh Candi desa Nongkodono pada hari Sabtu (20/10/18). Agenda pertemuan kali ini adalah menyusun AD, ART, dan SOP Penanganan Kasus.
Karolina (23 thn) salah satu anggota KOPI yang hadir, mengatakan bahwa agenda hari ini sangat padat sehingga dia datang tepat waktu. “Agenda hari ini sangat padat karena kami akan diskusi menyusun AD/ART dan SOP penanganan kasus. Pasal demi pasal butuh ketelitian karena AD/ART ini nanti akan menjadi pegangan bagi kami dalam melakukan kegiatan keorganisasian,” tutur Karolina.
Hal senada juga disampaikan oleh Yuliana (35) yang juga turut hadir dalam pertemuan hari itu. “Kami diberitahu oleh pihak Infest bahwa agenda kali ini sangat padat jadi kami berangkat pagi-pagi, agar semua agenda dapat selesai. Kami memang belum punya pengalaman berorganisasi namun kami tetap semangat belajar agar dapat lebih maju. Pelatihan demi pelatihan menambah ilmu dan wawasan bagi kami dan kami yakin akan bermafaat suatu hari nanti,” ungkap Yuliana.
Keseriusan anggota KOPI Nongkodono dapat dilihat dari semangat mereka mengikuti pertemuan meskipun dengan kesederhanaan. Bahkan mereka menulis tangan draft AD/ART yang didiskusikan meskipun ada yang mengetik dengan laptop. Keterbatasan sarana prasarana tidak mengurungkan niat mereka untuk melangkah maju. Hingga sore hari KOPI Nongkodono berhasil merumuskan anggaran dasar terdiri dari AD, ART dan SOP penanganan kasus.
Menyepakati Kegiatan Rutin Komunitas
Ada satu hal yang patut diacungi jempol, mereka sudah mulai berpikir untuk mengadakan kegiatan rutin sebagai sarana silaturaim anggota KOPI. Salah satunya dengan mengadakan senam bersama masyarakat dan perangkat desa tiap hari Jum’at. Ketua KOPI Ponorogo Marzuki (40) mengatakan bahwa senam bersama masyarakat akan bermanfaat bagi kesehatan namun yang lebih penting adalah agar KOPI dikenal oleh masyarakat luas.
“Kami ingin agar silaturahim anggota KOPI senantiasa terjaga. Kami juga berharap agar KOPI dikenal oleh masyarakat luas. Jadi kami rencana akan mengadakan senam bersama perangkat desa dan masyarakat tiap hari Jum’at. Semoga dengan kegiatan ini masyarakat tahu tentang KOPI dan program-programnya. Mayoritas warga Nongkodono bekerja ke luar negeri, jadi kehadiran KOPI sangat diperlukan,” tutur Marjuki ketua KOPI desa Nongkodono.
Lebih lanjut Marjuki juga mengatakan bahwa setahap demi setahap KOPI mendapat pembekalan ilmu melalui pelatihan. Agenda penyusunan AD/ART menambah satu lagi wawasan ilmu bagi anggota KOPI yang mayoritas belum punya pengalaman organisasi. Ke depan dia berharap agar KOPI mampu tumbuh menjadi organisasi terdepan dalam memperjuangkan hak pekerja migran.