Salah satu fungsi perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri (KBRI/KJRI/KDEI) adalah melindungi Warga Negara Indonesia (WNI). Fungsi perlindungan otomatis juga wajib diterima Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Sayang sekali mandat tersebut, seolah tidak berlaku dan ditaati KBRI Yordania di Kota Amman. Hal ini dibuktikan masih banyak TKI yang mengadu perihal pelayanan buruk KBRI Yordania.
Berdasarkan pengaduan yang masuk di Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Kabupaten Indramayu, sejak awal Oktober 2012 sudah ada 10 pelaporan tentang buruknya pelayanan KBRI Yordania. Beberapa TKI mengadu pada SBMI lewat sambungan telepon langsung dari Yordania, beberapa yang lain mengadukan kasus lewat keluarga yang mendatangi sekretariat.
“Bagaimana mewujudkan perlindungan, jika staff KBRI Yordania lebih memihak agensi dari pada TKI, terlebih ketika agensi memberi uang pada mereka. Pada Senin 15 Oktober 2012 lalu, Nok Anah (TKI asal Indramayu di Yordania) kembali ditolak oleh Staf Teknis Tenaga Kerja KBRI Yordania yang bernama Rasyid dan Yusuf Setiawan, ketika berupaya mengadukan kembali kasus kekerasan yang dialaminya,” tutur Juwarih, Ketua DPC SBMI Kabupaten Indramayu.
Pelayanan buruk KBRI Yordania tampak dari prilaku beberapa oknum Staf Teknis Tenaga Kerja KBRI Yordania yang menolak pengaduan TKI bermasalah dan mengembalikan mereka ke agensi. Sebut saja Yusuf Setiawan (biasa dipanggil Yosef) dan Rasyid, berdasar kesaksian Nok Anah, kedua staf KBRI Yordania tersebut menolak pengaduan, menyarankan kembali ke agensi, menerima uang dari agensi untuk mengambil Nok Anah.
“Berdasarkan kesaksian para TKW, kami menilai KBRI Jordan dengan sadar telah menelantarkan atau tidak bisa melindungi TKW di Jordan dari tindak kejahatan. Kami juga sesalkan perbuatan atau tindakan para staf KBRI Jordan yang sudah memanfa’atkan para TKW bermasalah untuk diperas.” tambah Juwarih.
Terkait pelayanan buruk KBRI Yordania, SBMI Indramayu menuntut Menteri Luar Negeri mengambil sikap tegas terhadap oknum Dubes dan para staf di KBRI Yordania. Pelanggaran mandat dan fungsi KBRI harus ditindak. Aksi pemerasan, suap, dan pelayanan buruk di KBRI Yordania harus dihentikan. Oknum pemerasan wajib diberi sanksi berat dan dipecat. Jika tidak, kejahatan akan terus berulang, KBRI akan tetap membela agensi daripada TKI, dan TKI akan terus menjadi korban.
Beberapa fakta berupa kronologi dan kesaksian para TKI korban palayanan buruk KBRI Yordania, akan disampaikan SBMI Indramayu pada tulisan selanjutnya. (Bersambung)
Baca lanjutan, Klik disini
Sistem pengerah tenaga kerja yg berjalan selama ini tidak jauh beda dgn “Calo”. Lihat bagaimana “Calo” yg ada disetiap terminal bus, mereka hanya sibuk mendatangkan penumpang kedlm bus setelah itu meminta bayaran atas pekerjaan tsb. masalah penumpang sampai ke tempat tujuan atau tidak, selamat atau tidak bukan menjadi urusan mereka krn bagi mereka hanya mencari otobus yg mau memberi lebih atas pekerjaan tsb.
Nah, selama sistem perekrutan dari penyedia dan pengerah tenaga kerja baik didlm maupun diluar negeri hanya melakukan “jual putus” maka tdk akan pernah ada kesejahteraan thd pekerjanya. Pada prinsipnya adalah bukan Outsourcingnya yg dihapuskan tetapi cara – cara outsourcing dlm mempekerjakan mereka yg hrs diberantas. Karena itu hrs ada reformasi total thd sistem kerja outsourcing di Indonesia.
Para pencari kerja tdk mempermasalahkan dgn siapa, dimana dan jenis pekerjaan apa yg akan dilakukan karena mereka sudah memirkannya baik2 ketika melamar pekerjaan tsb. Yang mereka inginkan setelah bekerja adalah Jaminan kesejahteraan dan keselamatan mereka ketika sudah bekerja, seperti : berapa gajinya, fasilitas apa saja yg mereka dapatkan serta kelangsungan bekerja itu sendiri (permasalahan yg ini banyak dialami oleh tenaga kerja kita didlm negeri)
Fitnah itu lebih mudah memang bung… saya gak perlu banyak komentar… saya cuma minta… tolong penulis seminggu saja anda magang di kbri dimana saja yang memiliki banyak tki yang sedang mengalami masalah atau minimal wawancara deh sama staf kbri… sehingga ada double cover story… silahkan lihat dan dengar sendiri pengalaman mereka.. mulai dari agen nakal, majikan jahat sampai birokrasi negara setempat yang gak karu-karuan… setelah itu mohon tulis sejelas-jelasnya… serinci-rincinya pengalaman anda…