Belum lagi berangkat, CTKI sudah terbebani macam-macam biaya: biaya penampungan, transportasi dari daerah asal, biaya penempatan, dan lain-lain. Ada kalanya biaya-biaya tersebut dibayar dengan cara berhutang yang ujung-ujungnya hutang tersebut malah menyulitkan TKI sendiri.

Hutang tak mesti karena biaya yang mahal. Bisa juga agen yang nakal membuat TKI terbelit hutang. Untuk itu, hati-hatilah dalam memilih agen. Sebelumnya, cari tahu biaya apa saja yang diperlukan serta bagaimana cara melunasinya. Bila TKI buru-buru ditodong dengan surat kontrak kerja, jangan gopoh untuk segera menandatanganinya, baca dulu dan perhatikan. Pastikan tidak ada yang ganjil.

Untuk urusan keuangan, ada baiknya TKI telah memiliki rekening bank sebelum berangkat. Sehingga, di tempat kerja nanti uang tersebut tak perlu dipegang orang lain.

CTKI harus curiga terhadap orang yang menawarkan pekerjaan. Pelaku perdagangan manusia tidak selalu berupa sindikat, mereka juga bisa berupa keluarga, tetangga, atau bahkan teman. Jangan mudah percaya atau tergiur pada iming-iming gaji tinggi dan tantangan menggiurkan; jangan percaya 100% pada teman sekalipun.

Ketika sudah menentukan agen pilihan, tanyakan berapa lama TKI akan berada di penampungan dan pilihlah pusat pelatihan selama penampungan yang baik. Pastikan memang sudah ada lowongan untuk TKI, sebab agen dilarang merekrut jika tidak ada lowongan. Pastikan TKI terlatih mampu melakukan pekerjaan yang ditawarkan. Jika tidak, majikan akan marah pada TKI.

Yang terakhir dan paling penting adalah melibatkan keluarga dalam penentuan keputusan. Selalu berdiskusi dengan keluarga dalam setiap keputusan yang anda ambil. Berikan data sponsor, agen, dan majikan anda pada keluarga, sehingga meskipun tak ada yang berharap akan terjadi sesuatu yang buruk, bila terjadi juga, keluarga tidak buta sama sekali.