Hanya dalam rentang waktu Januari hingga awal Mei 2012 pemerintah Malaysia telah memulangkan 24 jenazah TKI asal Nusa Tenggara Barat. Kebanyakan meninggal karena sakit, kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, dan juga jadi korban pembunuhan.
Seperti sebuah kutipan yang diberitakan Antara News, “Jumlah itu termasuk satu jenazah dipulangkan Kamis (3/5) malam ke kampung halamannya di Lombok Timur,” kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonensia (BP3TKI) NTB, Syahrum, di Mataram, Jumat lalu.
Satu jenazah yang dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, itu teridentifikasi bernama Jurit, yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Menurut keterangan Syahrum, satu jenazah lagi sedang dalam proses pemulangan dari Malaysia, yakni Safirin, TKI asal Kabupaten Bima, NTB, yang meninggal dunia karena sakit. Maka, tercatat sudah sebanyak 25 orang TKI asal NTB yang meninggal dunia di Malaysia, dalam empat bulan terakhir ini.
“Dari puluhan jenazah TKI asal NTB yang meninggal dunia di Malaysia itu, tiga di antaranya menghebohkan karena tewas akibat ditembak aparat kepolisian Diraja Malaysia, yang berujung otopsi,” ujarnya.
Ketiga TKI asal Lombok Timur, NTB, korban tewas tertembak itu yakni Mad Noor (28), warga Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, dan Herman (34) serta Abdul Kadir Jaelani (25). Herman dan Jaelani merupakan paman dan keponakan, warga Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lotim. (rasidibragi mengutip dari Antara News)