Neneng(23) diberangkatkan melalui sebuah PPTKIS yang beralamatkan di Mataram pada 12 Juni 2007 dan ditampung di Jakarta selama 6 bulan. Selama di penampungan Neneng bersusah payah berebut makanan dengan calon Tenaga Kerja Wanita yang lain. Neneng baru berangkat ke Arab Saudi pada 12 Desember 2007.
Setelah Neneng tiba di Arab Saudi dia diperkerjakan di daerah Taib dan ia mendapatkan seorang majikan yang bernama Maryam. Selama Neneng berada di sana sang majikan merasa tidak puas dengan pekerjaanya yang tidak cekatan. Neneng oleh majikannya dianggap tidak bisa menguasai dan memahami bahasa. Hal itulah yang dijadikan alasan bagi majikan untuk marah bahkan Neneng tidak diberi makan.
Suatu hari Neneng bermaksud meminta gajinya kepada sang majikan, alih-alih berharap gaji Neneng malah dipukuli dan dimaki-maki. Peristiwa semacam itu terjadi berulang-ulang selama 2 tahun dan suatu hari si Neneng dapat informasi dari kampung halaman sang buah hati (anaknya) saat itu sedang sakit, dan mau dioperasi. Ia pun memberanikan diri meminta gajinya ke majikan. Bukan uang yang diterima Neneng malainkan ia disiram majikan dengan air keras danNeneng pun dipulangkan ke kampugnya.
Para majikan di Arab Saudi yang bertindak kasar dan menolak memberikan upah pada TKW disebabkan karena mereka merasa membayar mahal untuk mengambil seorang pekerja dari agen. Hal semacam ini diperparah dengan posisi pemerintah yang seolah tidak memiliki daya tawar dan tak mampu mengambil keputusan cepat saat ada TKW terancam keamanannya.