Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia dapat mengikuti program pendidikan gratis, yakni Edukasi Untuk Bangsa (EUB). EUB yang telah memasuki angkatan ke-16 telah dibuka pada Minggu, (17/11/2019) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pada angkatan ke-16 ini, sudah ada 109 lebih peserta yang mendaftar lewat formulir pendaftaran online. Pendaftaran EUB telah dibuka sejak 7 Oktober 2019 lalu melalui halaman Facebook Edukasi Untuk Bangsa.
EUB diselenggarakan setiap hari Minggu di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang terletak di 1, Lorong Tun Ismail, Kuala Lumpur, 50480. Hingga saat ini peserta yang mendaftar merupakan PMI yang tinggal di kawasan Kuala Lumpur, Selangor, Negeri Sembilan dan sekitarnya. Peserta yang mendaftar mendapat undangan lewat pesan pribadinya untuk mengikuti ujian awal yang telah diadakan pada Minggu, (3//11/2019) di SIKL. Bagi peserta yang mengikuti kelas bahasa Inggris, hasil tes tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan tingkatan kelas belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta.
Pada acara pembukaan ini penyelenggara mengundang semua peserta baru, alumni dan peserta aktif maupun peserta tidak aktif melalui pesan pribadi dan pengumuman di halaman Facebook EUB. Peserta antusias mengikuti pembukaan EUB, jika ditotal jumlah peserta yang hadir dalam pembukaan EUB mencapai 246 peserta. Acara pembukaan EUB angkatan ke 16 dibuka dengan pembacaan doa oleh Khoirul. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari penyelenggara EUB, yaitu tutor Bastian. Dalam sambutannya, Bastian menyampaikan harapan agar ke depan agar program EUB dapat diterima oleh pihak-pihak swasta lain dan bisa semakin berkembang.
“Bagi peserta yang belum mengikuti ujian awal, nanti pada hari pertama masuk kelas aktif akan diadakan ujian awal singkat untuk menentukan kelas mana yang sesuai dengan kemampuannya,” tutur Bastian.
Kelas EUB ini akan mulai aktif pada 24 November 2019, di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur pada pukul 9:30 -14:00 waktu setempat. Konselor Politik, KBRI Kuala Lumpur, Agus Badrul Jamal, dalam sambutannya mengatakan, para PMI yang mengikuti program EUB jika sudah menjadi purna PMI diharapkan bisa membuka usaha sendiri sesuai keahlian yang dipelajari di EUB.
“Kalau sudah jadi purna PMI, bisa membuka usaha sendiri seperti menjahit, buka kursus komputer atau kursus bahasa Inggris. Maka belajarlah dengan sungguh-sungguh mumpung ada kesempatan. Kalau ingin berhasil di dunia, maka carilah ilmu. Kalau ingin berhasil di akhirat, maka carilah ilmu dan barang siapa ingin berhasil dunia ahirat, maka carilah ilmu,” ujarnya.
Sementara itu, Konselor Pensosbud, KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat, dalam sambutannya mengatakan, jika sudah memiliki keahlian yang didapatkan melalui kelas EUB, para PMI bisa mempromosikan keahlian yang dimiliki lewat dunia maya.
“Dunia sekarang semakin canggih, kalian semua sekarang bisa mempromosikan keahlian yang ada lewat online, lewat aplikasi yang jangkauanya mendunia dan sangat luas. Tentunya banyak peluang dan saingannya juga,” tuturnya dalam sambutan.
Pada acara pembukaan program EUB kali ini, penyelenggara memberikan medali penghargaan kepada 15-20 siswa terbaik EUB angkatan ke 15. Penghargaan juga diberikan kepada alumni dan calon siswa terbaik yang mendapatkan medali untuk angkatan ke 16 dari hasil ujian awal. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan persembahan tarian dengan iringan lagu berbahasa Inggris, pidato bahasa Inggris dan pembacaan puisi dua bahasa dari perwakilan masing-masing kelas angkatan ke 15. Pada waktu istirahat, hiburan seni tari dari perwakilan UT ikut memeriahkan acara sebelum penutupan.
Perjalanan Edukasi Untuk Bangsa (EUB)
Edukasi Untuk Bangsa didirikan pada tahun 2011 oleh Aulia Akbar. Saat itu Aulia Akbar merupakan kepala kantor berita Antara biro Kuala Lumpur. Ia menginisiasi pelatihan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia, yang diadakan di Restoran Es Teler 77 Pasar Seni. Pengajarnya saat itu dari ekspatriat dan mahasiswa Indonesia di Malaysia. Kelas yang dibuka waktu itu adalah kelas komputer dan internet, serta kelas bahasa Inggris.
Proses belajar di pasar seni ini berlangsung selama dua angkatan, dimana setiap angkatan masing-masing berjalan dalam waktu empat bulan atau 16 kali pertemuan setiap hari Minggu. Pada akhir tahun 2012, program ini diboyong ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), atas dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur. Sejak di SIKL inilah nama Edukasi Untuk Bangsa dipakai hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, program EUB semakin berkembang, hingga saat ini sampailah ke angkatan ke 16. Pada pembukaan pendaftaran angkatan ke 16 ini, EUB telah membuka cabang-cabang pelatihan, di antaranya ialah kelas bahasa Inggris, keterampilan tangan, komputer, menjahit dan bahasa Jepang yang masing-masing dimulai pukul 9.30-11.30 pagi dan kelas siang pada jam 12.00-14.00 siang.