(Bahasa Indonesia) Mantan Pekerja Migran Raih Penghargaan Kades Inspiratif

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

PONOROGO | Sukses menjadi pengusaha dan kepala desa membawa Barno (40) menjadi sosok kades inspiratif. Barno merupakan mantan PMI di Malaysia yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa Bringinan, Jambon, Ponorogo sejak tahun 2013. Pada peringatan hari migran internasional baru-baru di kota Malang, Barno meraih penghargaan sebagai kades inspiratif PMI. Penghargaan yang sama juga ia dapat pada peringatan hari migran di Kabupaten Ponorogo.

Lahir dari keluarga kurang mampu menjadikan Barno sebagai sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Banyak hal telah dilakukan Barno untuk membangun desa, mulai dari pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan warga desa. Berbagai inovasi dan kreativitas Barno berhasil membawa Desa Bringinan maju sejajar dengan desa lainnya.

Desa Bringinan merupakan desa terpencil dan tertinggal. Perlu kerja keras untuk membangun desa ini. Dengan dukungan dana desa maka saya prioritaskan pembangunan pada tiga hal yaitu kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, “tutur Barno.

Barno mengatakan bahwa di bidang kesehatan ia membuat terobosan dengan membuat Kartu Bringinan Sehat (KBS) untuk warga lanjut usia. Pemberian beasiswa kepada anak-anak berprestasi merupakan kebijakan di bidang pendidikan. Bidang pertanian menjadi perhatian utama mengingat sebagian besar masyarakat Bringinan bermata pencaharian sebagai petani. Barno membuat program sumur dalam terintegrasi. Air dari sumur ini dialirkan melalui pipa-pipa ke sawah warga, sehingga sepanjang musim petani dapat menggarap sawah.

Sebagai seorang mantan PMI, Barno sangat peduli dengan masyarakat yang menjadi PMI, keluarga PMI maupun mantan PMI. Menurutnya mantan PMI juga berhak sukses seperti yang lainnya, oleh karena itu ia selalu memberi dorongan dan motivasi kepada para mantan PMI untuk berwirausaha.

“Sebagai mantan PMI saya sangat berharap agar warga saya yang juga mantan PMI bisa sukses. Saya mendukung penuh kepada mereka bila ingin berwirausaha baik berupa pelatihan maupun permodalan. Syukurlah banyak mantan PMI di desa ini yang sukses dengan berbagai usaha, ada usaha krupuk, bengkel, las dan ternak bebek, “imbuh Barno.

Kepedulian Barno terhadap para pekerja migran di desanya juga terbukti dengan dukungan terhadap komunitas pekerja migran Indonesia (KOPI) yang ada di desanya. KOPI di Desa Bringinan terbentuk atas inisiasi Infest Yogyakarta. Dukungan dari pemerintah Desa Bringinan sangat menentukan berkembangnya organisasi wadah para pekerja migran di desa ini. Berbagai kegiatan KOPI berjalan lancar dan KOPI dapat memberikan kontribusi bagi Desa Bringinan baik dalam hal advokasi kasus PMI maupun pemberdayaan dibidang ekonomi.

“Saya sangat memdukung dengan adanya KOPI di desa ini. Karena mayoritas warga Bringinan bekerja ke luar negeri sebagai PMI. Dengan adanya KOPI saya berharap dapat memberikan informasi bagaimana cara migrasi aman, dapat membantu PMI yang mendapat masalah dan juga pemberdayaan PMI purna, “pungkas Barno. (Penulis: Siswanto | Anggota KOPI Bringinan Ponorogo)

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.