Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.
Minggu (02/10/2016) di lapangan rumput Victory, ratusan BMI berkumpul merayakan ulang tahun Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) yang ke-16. Acara yang sempat di hadiri oleh Konjen RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat, berlangsung dengan sederhana. Tak ada perlombaan yang di gelar, namun suasana berjalan dengan meriah seiring penampilan dari teman-teman yang menghibur dengan mengisi acara.
Maisaroh, Ketua ATKI, saat dihubungi tim Voice Of Migran (VOM) di tempat acara menyatakan jika ATKI adalah organisasi yang anggotanya independen. ATKI juga anggota aktif aliansi dari PILAR, GAMMI, IMWU, LiPMI, JBMI, AMCP, FBR, ILPS serta IMA.
“ATKI mendidik BMI, mengajak dan bergerak bersama menuntut kesejahteraan BMI melalui organisasi,” ujar Maisaroh.
Pelopor ATKI, Eni Lestari dalam pidatonya menyatakan ATKI merupakan organisasi bagi buruh migran untuk belajar bersama dan mengerti hak dan memahami permasalahan di sekitar kita.
“Teruslah belajar dan rajin bertanya, agar stigma bahwa BMI itu bodoh tidak ada lagi,” ujarnya.
Ia berharap jika ATKI yang telah berdiri sekian lama dan sudah banyak membantu teman-teman BMI akan terus berkembang. Masih menurut Eni Lestari, ATKI merupakan modal, penggodok, pembibit dan pencetak aktivis migran.
“Masih banyak yang harus dilakukan, perbanyak berjuang untuk persatuan, hindari konflik internal dan minimalisir perbedaan. Itu cara satu satunya untuk kita tetap solid dan bersatu dalam organisasi,” ujar Eni menutup pesan dalam pidatonya.
