Figures

(Bahasa Indonesia) Cerita BMI Memutus Kontrak dengan Majikan

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

IMG_5916 (1)
Suasana Minggu BMI berkumpul di lapangan Victoria Park

Faktor ekonomi yang memaksa saya meninggalkan kewajiban mengurusi anak dan menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong. Sudah 3 tahun suami kerja di Malaysia di sektor perkebunan, tapi keadaan ekonomi tidak kunjung membaik. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke Hong Kong mengadu nasib dengan berbekal bahasa Inggris yang sangat minim. Setelah melewati karantina PT.Arni Family cabang Cilacap selama 4 bulan. Akhirnya bulan Februari 2012 saya diberangkatkan ke Hong Kong.

Kontrak kerja pertama saya jalani sesabar–sabarnya karena kemampuan bahasa saya yang masih minim. Pengetahuan saya tentang hukum dan budaya di negara itu juga sangat terbatas. Sementara majikan memberikan hak hari libur saya di hari aktif selain hari Minggu. Sehingga akses informasi saya sangat terbatas.

Memang masalah hak, kita tidak bisa menuntut majikan memberikan sepenuhnya. Karena saat kerja, kita belum bisa menyelesaikannya sendiri. Masih butuh bimbingan dari majikan yang lebih tahu tentang Hong Kong. Saya harus belajar memahami bagaimana cara hidup mereka, kebiasaan mereka, pekerjaaan mereka, makanan dan hobi mereka.

Saya bekerja di dalam keluarga kecil berisi ayah, ibu dan satu anak laki­-laki umur 2,5 tahun. Dengan rumah yang berukuran kecil berisi 2 kamar. Setelah 4 tahun di Hong Kong saya mulai lebih mendalami tentang hak­hak saya sebagai BMI dan merasa hak­hak saya terabaikan.

Setelah memperpanjang kontrak ketiga, saya tidak bisa melanjutkan lagi. Semakin banyak tekanan dari majikan seperti menambah kamera CCTV di dapur, tanda tangan slip gaji yang belum genap uangnya. Akhirnya setelah satu minggu bekerja, saya memutuskan kontrak kerja saya/break contract, ganti majikan dan menunggu visa turun di Indonesia.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.