News

Kerja Dua Bulan di Hong Kong, BMI Siti Memutuskan Kontrak

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Ilustrasi Kontrak Kerja
Ilustrasi Kontrak Kerja

Selasa (26/1/2016),seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) bernama Siti (26) asal Cilacap, Jawa Tengah memutuskan berhenti kerja dari majikannya di Sheung Shui sebelum kontraknya selesai. Siti tak betah kerja pada majikan tersebut karena si majikan selalu memotong gajinya jika Siti merusakkan barang majikan yang dinillai merugikan.

“Jangankan memecahkan barang, saat mengelap kompor gas dan tercoret sedikit saja saya langsung dipotong gaji HKD50, ”ungkap Siti.

Sebelum Siti bekerja pada majikan tersebut, sudah ada BMI Maya dua bulan sebelum kontrak selesai diinterminit atau di PHK oleh majikan. Uang interminit tidak diberikan pada Maya dengan alasan untuk mengganti kerusakan mesin cuci dan lantai kayu yang rusak. Maya hanya mendapatkan tiket pulang ke Indonesia saja.

“Sebelum ada Siti di sana, TKI Maya yang direkkrut sebelum Siti juga kerap mengganti kerusakan barang apapun milik majikan,” kata Tina, salah satu teman Maya.

Selain diipotong gaji karena merusakkan barang majikan, Siti juga selalu kurang waktu untuk tidur. Meski dimarahi agensi lantaran memutuskan kontrak lebih dulu, Siti menandatangani slip penerima gaji dari majikan. Sayangnya setelah tanda tangan penerimaan gaji, Siti tidak menerima gaji tersebut karena diambil oleh agensi

Dari kisah Siti di atas kita dapat belajar, sebagai Kungyan/BMI PRT tak seharusnya majikan sewenang-wenang merendahkan dan mencurangi kita. Sebagai buruh migran kita harus berani melawan majikan yang bertindak semena-mena dengan memutuskan kontrak lebih dulu atau bilamana perlu melaporkannya pada KJRI dan organisasi buruh migran di Hong Kong. Buruh migran juga harus berani melaporkan agensi yang bertindak curang dan semena-mena.

Satu komentar untuk “Kerja Dua Bulan di Hong Kong, BMI Siti Memutuskan Kontrak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.