Guidelines

Buruh Migran Perlu Pahami Peraturan di Hong Kong

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Ilustrasi Migrasi TKI
Ilustrasi Migrasi TKI

Pagi hari sekitar pukul 09.00 waktu Hong Kong,  di perempatan lampu merah perbatasan Saiwanho dan Shaukewan, dua polisi tampak menggelandang seorang Buruh Migran Indonesia (BMI). Buruh migran tersebut kedapatan menyebrang jalan ketika lampu masih berwarna hijau bagi para pengendara. Buruh migran yang tertangkap polisi tampak gugup dan pucat ketika polisi menyuruhnya minggir untuk diinterogasi.

Buruh migran perempuan itu menggandeng bocah kecil berumur 5-6 tahun di tangan kirinya. Tangan kanannya memainkan tisu untuk sesekali dipakai mengusap keringat, di punggungnya nampak tersampir tas berbobot. Seorang polisi yang berada di sana seperti nampak sibuk menelpon majikan buruh migran, sedangkan polisi lainnya mengeluarkan kertas dan pulpen meminta kartu identitas Hong Kong.

Buruh migran tersebut beralasan jika ia terburu-buru untuk mengantar amui/anak majikan ke sekolah karena sudah telat. Tak berapa lama, buruh migran dan anak asuhnya dipersilakan melanjutkan aktivitas setelah diberi sedikit pengarahan agar menaati peraturan lalu lintas Hong Kong.

Hari berikutnya masih di Saiwanho dekat area taman gede, seoarang buruh migran juga terkena razia polisi. Buruh migran tersebut merokok ditempat yang tidak seharusnya, padahal beberapa meter di belakangnya ada tempelan tulisan smoking area. Parahnya buruh migran tersebut masih meninggalkan puntung rokok, bungkus permen dan juga kotak minuman kosong.

Polisi yang melihat buruh migran tersebut menghampirinya. Awalnya ia nampak kaget karena polisi mengeluarkan pulpen dan meminta identitas Hong Kong sambil mengintrogasi. Buruh migran tersebut didenda oleh polisi HK$1500, hampir separuh gaji yang diberikan majikan. Dari dua contoh kasus di atas, buruh migran dapat belajar untuk memperhatikan peraturan-peraturan yang ada di Hong Kong seperti :

1. Menyebrang saat di mana lampu hijau menyala untuk penyebrang.
2. Menyebrang pada tempat yang sudah ditentukan. Biasanya jika kondisi jalan terlalu lebar dan ramai kendaraan, disediakan jembatan penyebrangan.
3. Merokoklah pada tempat yang sudah disediakan, matikan rokok sebelum membuang puntungnya dan buanglah sampah pada tempatnya.

Buruh migran yang baru 1-2 bulan di Hong Kong perlu adaptasi dan belajar memahami tata cara serta peraturan yang ada. Jika tidak tahu peraturan secara detail, pesan dan peringatan tertempel di setiap tempat agar seluruh warga tanpa terkecuali mampu menaatinya.  Memang susah mengubah perilaku kebiasaan yang sudah berjalan bertahun-tahun, tapi kita perlu menaatinya jika tak ingin kena denda.

Pemerintah Hong Kong begitu memperhatikan  seluruh warganya dengan memberi fasilitas yang nyaman, untuk mewujudkannya dibuatlah peraturan yang harus dihormati dan ditaati bersama. Para aparat yang berfungsi sebagai pengawas pun tidak tebang pilih dalam menegakkan aturan yang ada. Jika buruh migran ingin aman, berlakulah disiplin dan ikuti peraturan yang ada.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.