KUALA LUMPUR- Rakyat Malaysia di seluruh negara bagian tak menyambut tahun baru 2015 dengan hingar bingar, hal ini sesuai dengan rekomendasi dan pengumuman dari Kerajaan Malaysia. Tidak adanya hingar bingar perayaan tahun baru 2015 itu berkaitan dengan berbagai tragedi dan musibah yang melanda Malaysia sepanjang 2014. Musibah seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370, tragedi pesawat MH17 yang ditembak dan meledak di Timur Ukraina dan yang paling akhir bencana banjir di beberapa kawasan Malaysia.
Perayaan malam pergantian tahun terasa berbeda, biasanya warga selalu memadati kawasan-kawasan ramai seperti di Kawasan Masjid besar Putra Jaya, Dataran Merdeka, I city Syahalam, Kuala Lumpur City Center (KLCC) ataupun jalan bukit bintang. Perayaan kali ini lebih sepi karena pihak Kerajaan Malaysia sudah mengumumkan untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan.
Di Putrajaya, sebagai tanda simpati atas korban banjir di wilayah pantai timur Malaysia, di pergantian tahun diselenggarakan program keagamaan yang dinamakan ‘Karnival Raudhah NASIONALfm’ di Masjid Putra. Program ini rekomendasi dari NASIONAL fm yang bekerja sama dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia dan Perbadanan Putrajaya. Acara dimulai dari pukul 2 siang dengan beregam aktivitas termasuk salat maghrib berjamaah, bacaan surat Yasin dan salat Hajat banjir. Keseluruhan aktivitas tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk mendoakan saudara-saudara mereka yang terkena bencana banjir.
Di Dataran Merdeka, tidak diadakan konser musik seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk menggantikannya diadakan acara sholawat Nabi bersama Syekh Abdul Qadir Assegaf. Acara ini bertemakan malam cinta Allah dan Rasul. Sholawatan ini dimulai dari pukul 09.30 petang dengan beralaskan tikar dan karpet yang disediakan oleh panitia. Alunan Sholawat Nabi pun menggema di Dataran Merdeka. Kegiatan ini berlangsung aman dan tertib walaupun banyak juga penggunjung yang datang tidak untuk bersholawat, tetapi hanya menikmati pemandangan sekitar Dataran Merdeka untuk menyambut pergantian tahun tersebut.
Sementara itu di Kuala Lumpur City Centre (KLCC), taman dipadati oleh pengunjung yang menikmati atraksi air mancur yang terletak di tengah-tengah taman. Air mancur itu disertai dengan lampu yang warna warni menambah gemerlapnya suasana pergantian tahun. Di KLCC tetap diadakan pesta kembang api di malam puncak pergantian tahun pukul 00.00 dini hari. Meletuslah ribuan percikan api menghiasi langit Kuala Lumpur, dan itulah satu satunya bunga api yang dinyalakan di kawasan kawasan padat pengunjung di Malaysia.
Di Bukit Bintang, suasana berbeda terjadi disini. Meski tidak ada bunga api, kawasan ini sangat ramai dan ricuh dikarenakan ada pesta spray busa sepanjang jalanan bukit bintang. Sprayer sendiri dijajakan oleh warga setempat dengan harga yang terjangkau. Usut punya usut ternyata pesta spray adalah acara wajib ketika tahun baru di Bukit Bintang. Semua orang entah dikenal atau tidak laki-laki atau perempuan tua ataupun muda saling menyemprotkan busa ke arah masing masing lawan. Hal ini memicu gelak tawa semua pengunjung. Setelah malam puncak tahun baru usai penikmat busa meninggalkan jalanan dengan tertib.