Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.
Buletin Serantau merupakan wadah pengetahuan bersama untuk memperkuat informasi buruh migran di Malaysia. Tulisan-tulisan yang ada di Serantau ditulis oleh buruh migran dan dibagikan kepada mereka kawan-kawan buruh migran. Edisi pertama buletin Serantau sudah didistribusikan , buletin dibagikan di Malaysia mulai dari Kuala Lumpur hingga Johor.
“Kami membagikannya di berbagai tempat, seperti di pabrik-pabrik, juga di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur,”ujar Nasrikhah, redaktur buletin Serantau.
Tak hanya itu saja, Serantau juga dibagikan di warung makan yang ramai pembelinya. Menurut Muhammad Rifai, redaktur Serantau, alasan membagikan buletin ke warung makan agar pembeli yang datang ke warung makan bisa bergantian membacanya.
Banyak tanggapan datang dari para pembaca ihwal buletin ini. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa buletin tersebut bagus karena bisa menjadi wadah untuk buruh migran bersuara. Nasrikhah bercerita jika Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur juga mendukung adanya buletin Serantau itu, buletin diberikan pada Dubes saat Tim Serantau mewawancarainya.
“Dubes mendukung adanya buletin ini, meski kami sampaikan kritikan-kritikan ke KBRI,”kata Nasrikhah.
Buletin Serantau memuat berbagai informasi mengenai buruh migran, seperti situasi pemulangan buruh migran tanpa dokumen, kisah buruh migran, kondisi kerja buruh migran dan panduan-panduan yang dikemas dalam bentuk tulisan.
