(Bahasa Indonesia) Gagal Jadi TKI Malaysia, Wanto Pilih Beternak Entok

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Usaha Ternak Entok yang dikembangkan Wanto, Mantan TKI Malaysia asal Indramayu
Usaha Ternak Entok yang dikembangkan Wanto, Mantan TKI Malaysia asal Indramayu

Wanto (29) harus memulai kembali upayanya menghidupi keluarga. Tak sepeser pun ringgit yang mampu Ia tabung, selama 4 tahun (2009-2013) bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Gaji yang diterima Wanto selama menjadi TKI Malaysia, hanya cukup untuk biaya hidup di perantauan. Setelah kembali ke kampung halaman, lelaki asal Desa Jatisawit Lor, Blok Bojong, Jatibarang, Indramayu tersebut memiliki ide membuka usaha baru berupa ternak entok.

Wanto adalah potret korban penipuan calo dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Sebelum berangkat menjadi TKI Malaysia, Wanto dijanjikan oleh calo dan PPTKIS, gaji sebesar 1.000 RM atau sebesar 3,6 juta rupiah. Sayang, setelah bekerja, Wanto hanya mendapat gaji 400 RM per bulan atau sekitar 1,4 juta rupiah.

Saat di Malaysia, Wanto bekerja di perusahan bernama Tani Jaya SDN BHD. Perusahan bergerak di bidang peternakan ayam potong. Pengetahuan tentang tata cara dan manajemen berternak sedikit demi sedikit terus Ia pelajari.

“Setelah pulang dari Malaysia dan bergabung dengan SBMI Indramayu, Wanto tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Namun akhirnya Wanto mencoba untuk mengimplementasikan ilmu beternak unggas yang diperoleh selama menjadi TKI di Malaysia. Kami di SBMI, kemudian mendukung sedikit bantuan modal, agar ide usaha tersebut dapat Ia realisasikan.” ungkap Juwarih, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia wilayah Indramayu.

Setelah mempertimbangkan bangsa pasar yang cukup menjanjikan keuntungan dengan harga jual yang stabil, maka Wanto memilih beternak entok. Entok merupakan unggas yang termasuk keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Harga satu ekor entog di daerah Indramayu bisa mencapai Rp.120.000/ekor.

“Awalnya saya bingung ingin berternak tapi tidak memiliki modal, namun setelah bercerita dan menyampaikan gagasan wirausaha kepada Ketua SBMI Indramayu (Juwarih), akhirnya Ia meminta Saya untuk membuat rincian rencana usaha, lalu Saya dibantu modal awal sebesar Rp. 2.000.000 dari Kas SBMI Indramayu.” ungkap Wanto pada Buletin Terasi.

Satu komentar untuk “(Bahasa Indonesia) Gagal Jadi TKI Malaysia, Wanto Pilih Beternak Entok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.