Paguyuban buruh migran Seruni Banyumas mengembangkan budidaya bebek, mereka mengembangkan 1200 ekor bebek yang diternakkan dalam tiga kandang. Bebek budidaya paguyuban Seruni tersebut diberi makan dedak yang dicampur dengan mi soun agar penggunaan dedak tak terlalu banyak. Dalam jangka waktu 3 bulan saja sejak bebek dipelihara, bebek-bebek yang tadinya memiliki berat 1 ons tumbuh dengan berat rerata 11-13 ons.
“Kami berharap dengan budidaya ini mantan buruh migran bisa memanfaatkan hasil jerih payahnya di luar negeri untuk berwirausaha. Mantan buruh migran yang ikut mengembangkan budidaya bebek ini berjumlah 16 orang,”ujar Narsiah dari Seruni.
Tak hanya bebek pedaging saja yang dikembangkan, bebek jenis petelur juga turut pula dikembangkan di kelompok ini. Menurut Narsidah, bebek petelur akan menghasilkan telur setiap hari dan ini akan menambah penghasilan peternak. Setiap hari kelompok peternak Seruni membutuhkan sekira 30 kg dedak untuk memberi makan bebek-bebek yang tersebar di tiga kandang.
Seharusnya di bulan ini Seruni sudah bisa memanen bebek-bebek tersebut dengan menjualnya pada distributor. Namun karena sedang ada banjir di Jakarta, maka bebek-bebek itu batal dikirim ke Jakarta. Tak kalah ide, menanggapi hal tersebut Narsidah dkk Seruni mengolah bebek menjadi santapan siap saji yang dipasarkan di Banyumas.
“Bebek itu kita olah menjadi bebek ungkep dan ditawarkan pada kenalan-kenalan yang berada di Banyumas akhir-akhir ini,”terang Narsidah.
Paguyuban Seruni memanfaatkan jaringan-jaringan yang ada untuk menjual bebek-bebek ungkep siap saji. Selain itu pemasaran menggunakan media sosial untuk menjual bebek ungkep juga dilakukan, pun juga menyebar sms promosi ke banyak orang. Hasilnya tak mengecewakan, tiap kali dibuka order, banyak orang yang memesan.
“Sempat kemarin ketika buka order, kita potong bebek sampai 11 ekor. Satu ekor bebek utuh kita jual dengan harga 45 ribu, sedangkan seperempat bebek 10 ribu rupiah saja,”kata Narsidah.
Tentu harga bebek yang ditawarkan Seruni itu jauh lebih murah daripada harga bebek yang berada di pasaran atau warung-warung pinggir jalan. Selain bebek, paguyuban Seruni Banyumas juga mengembangkan usaha keset lantai, kue, ternak kambing, dan juga perikanan. Setiap kelompok-kelompok usaha itu menyebar di berbagai desa di Banyumas. Mengenalkan buruh migran untuk berwirausaha mutlak diperlukan agar uang yang diperoleh BMI ketika di luar negeri tidak terbuang sia-sia.