(Bahasa Indonesia) TKI Saudi Disiksa, Kini Tak Jelas Nasib Kasusnya

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Kondisi Kokom Pasca Disiksa Majikannya
Kondisi Kokom Pasca Disiksa Majikannya

Kokom binti Bama, buruh migran asal Sukabumi ini merupakan salah satu korban penyiksaan majikannya di Saudi Arabia. Kasus Kokom telah dilaporkan dan diserahkan oleh BMI-SA pada KJRI hampir 3 bulan lalu. Namun hingga hari ini belum ada kelanjutan penyelesaian kasusnya karena statusnya sebagai buruh migran overstay.

Kokom diberangkatkan oleh PT. Youmba Biba Abadi pada tahun 2009 dan bekerja pada majikan pertama bernama Kholifah Al Mudi. Ia memutuskan lari dari majikan pertama usai majikannya menyiksa dan tidak menggajinya selama 14 bulan. Usai lari dari majikan pertama, ia kemudian bekerja sebagai tenaga kerja ilegal pada Munah Ilham Muhammad Al Rizqi yang berdomisili di Jeddah.

Kokom digaji 300 SAR untuk waktu 2 hari sesuai perjanjian. Namun setelah bekerja 2 hari di rumah Munah, Kokom ternyata tak diijinkan keluar rumah dengan berbagai alasan. Menurut pengakuan Kokom, ia sering mendapat penganiayaan dari Munah majikan keduanya ini ketika membuat kesalahan-kesalahan ketika bekerja.

Majikan Kokom menyiksanya dengan menggunting telinga, tubuh dan muka dipukul dengan benda tumpul, punggung disiram air keras, kemaluan Kokom pernah juga dimasukkan benda tumpul sejenis besi. Selain penyiksaan-penyiksaan keji itu, Kokom juga tidur tanpa alas. Kokom bekerja pada Munah Ilham selama 3 bulan (Juni-September) sebelum akhirnya dibuang oleh Munah di Sari Mansur pertengahan September.

Semula memang Munah sempat menjanjikan akan memulangkan Kokom ke rumah penampungan dan menjanjikan pembayaran 2 bulan gaji Kokom bekerja di rumahnya. Sedangkan 1 bulan gajinya tak dibayar dengan alasan Kokom sering membuat kesalahan-kesalahan selama bekerja. Kokom dibuang di Sari Mansur hanya dengan baju yang melekat ditubuhnya tanpa bekal sepeser uang pun. Orang-orang yang melihat Kokom pun iba dan mengumpulkan uang membelikan pakaian untuk Kokom.

Dengan berbekal sedikit uang Kokom lantas berangkat menuju Harom dan bertemu dengan polisi Harom yang membawanya ke rumah sakit. Luka-luka yang masih membekas, penglihatan kabur, dan kaki kanan kurang berfungsi dengan baik merupakan kondisi Kokom saat ini. Hingga berita ini diunggah Kokom masih ditampung di shelter KJRI Jeddah dan belum dipulangkan ke Indonesia.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.