Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.
Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) menggelar peringatan ulang tahun ke-14 di lapangan rumput Victoria Park, Causeway Bay, Hong Kong (20/10/13). Acara ulang tahun IMWU juga menggelar berbagai macam lomba antara lain karaoke gubahan lagu, modern dancer, poster hapus KTKLN dan stop overcharging juga lomba fashion show daur ulang.
Ada suasana lain pada ulang tahun IMWU kali ini, Konjen KJRI Hong Kong, Chalief Akbar bersama beberapa staf lain ternyata ikut hadir dan berkunjung ke lapangan, serta berbincang-bincang dengan kawan-kawan Buruh Migran Indonesia (BMI). Konjen RI di Hong Kong tersebut juga singgah di tenda PILAR, salah satu organisasi yang sangat getol menyuarakan tolak overcharging dan hapus KTKLN. Chalief Akbar pun tidak canggung berdiskusi bersama BMI di sana.
“Seumur-umur Saya di Hong Kong, baru kali ini lihat Konjen KJRI mau turun ke lapangan rumput Victoria Park untuk bertemu dan berdiskusi dengan kawan-kawan BMI. Semoga ini menjadi angin segar agar kedepan KJRI Hong Kong bisa lebih mendengarkan BMI dan melakukan perbaikan kebijakan yang lebih memihak dan melindungi BMI.”tutur Fera Nuraini, salah satu BMI Hong Kong.
Dengan serius Konjen menjawab setiap pertanyaan yang diajukan para BMI dan berencana mengajak dialog pada 10 November 2013 di KJRI. Sebelumnya memang Konjen berjanji untuk mengajak dialog BMI setiap 2 bulan sekali. Permasalahan BMI Hong Kong seperti potongan gaji 7 bulan, penahanan dokumen, KTKLN, gaji underpay, sistem online, serta hak libur yang tidak diberi kembali disuarakan oleh Anik Setyo selaku ketua IMWU. Lee Chuk Yan dari Hong Kong Confederation Trade Union (HKCTU) dan juga Ketua Partai Buruh di Hong Kong turut hadir dan mengajak BMI untuk masuk ke IMWU dan bersama-sama menuntut perbaikan bagi buruh migran.
“Potongan gaji 21 ribu sangat mencekik BMI, betul tidak?” tanyanya dan dijawab “betul” dengan serempak oleh BMI yang berada di depan panggung.
“Meski gaji naik tapi itu sangat sedikit dan belum bisa memenuhi kebutuhan buruh migran. Kita akan terus berjuang bersama untuk menuntut kenaikan gaji, bukan hanya BMI tapi juga pekerja dari Filipina dan semua buruh migran yang bekerja di Hong Kong. HKCTU dan IMWU akan terus melakukan perjuangan untuk kenaikan gaji dan isu lainya yg merugikan BMI.” tambah Lee Chuk Yan dari Hong Kong Confederation Trade Union (HKCTU).
Kedatangan Konjen RI dan stafnya di lapangan untuk menyapa BMI semoga menjadi angin segar bagi BMI di Hong Kong. Memang sudah seharusnya para wakil pemerintahan ini turun langsung melihat fakta di lapangan, mendengar suara para BMI, tidak hanya duduk di dalam gedung kantor, dan menunggu laporan.
Selamat Ulang Tahun IMWU Hong Kong . Tetaplah berada di garis perjuangan BMI
