Sorry, this entry is only available in Indonesian.
Pada 18 Desember 2012, tepatnya hari Rabu pukul 09.00 telah diadakan peringatan Migrant Day atau Hari Buruh oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). Peringatan tersebut diawali dengan aksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuan aksi tersebut adalah ingin bertemu Kepala KPK Abraham Samat. Mereka menuntut supaya dilakukan proses pengusutan adanya dugaan permainan dalam pengelolaan Asuransi Buruh Migran (BMI) antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dengan perusahaan yang mengelola asuransi untuk TKI selama ini.
Sayangnya, upaya SBMI dalam gelar aksi itu tak mendapat hasil. Mereka tidak bisa bertemu dengan pihak KPK. Aksi tersebut juga dijaga ketat oleh aparat kepolisian, yang mengerahkan personilnya sebanyak 60 orang. Mereka di erahkan untuk berjaga – jaga di depan pintu gerbang KPK. Para demonstran yang sebagian besar kaum hawa mantan BMI kecewa dan hanya pasrah. Meski demikian, mereka tetap bisa berorasi di depan gedung KPK sambil mengangkat tangan kiri dan meneriakkan, ”Usut Muhaimin.” SBMI berjanji kalau tidak ada kejelasan transparansi dari pihak – pihak terkait yang menangani asuransi, maka SBMI akan menggelar aksi lagi dengan masa yang lebih banyak. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pemimpin demo dari DPN SBMI Erna Murniyaty yang didampingi oleh Koordinator Formigran, Jamaludin.
Aksi SBMI yang hanya sekitar 1 jam itu, berlangsung aman dan tertib dengan kawalan aparat kepolisia. Para demonstran yang membentangkan sepanduk berukuran 2m x 4m menuliskan pernyataan ”Usut Skandal Kejahatan Pengelolaan Asuransi TKI.”
Semangat dan keyakinan para demonstran sangatlah luar biasa. Mereka mengajukan tiga tuntutan yaitu, transparasi pengelolaan dana asuransi TKI, audit pengelolaan dana asuransi TKI, dan menindak tegas pelaku kejahatan pengelapan dana Asuransi
Kami berharap semoga dengan Aksi ini Kepala KPK mau mengusut tentang adanya dugaan korupsi di dalam pengelolaan dana asuransi TKI. “Selama ini, tidak ada transparaasi baik dari Kemenakertrans maupun perusahaan swasta dalam pengelolaan dana asuransi TKI,” ungkap Hari, salah satu peserta demonstrasi.
Menjelang pukul 10.00 WIB para demonstran menutup orasinya dengan menyanyikan lagu mars migran. Demonstran dengan seksama dan serentak penuh kesungguhan menyanyikan lagu tersebut, sebagai bentuk kepedulian yang sangat besar terhadap nasib buruh migran yang selama ini mengalami penindasan.
