(Bahasa Indonesia) Menilik Tingkat Depresi BMI Singapura (4-habis)

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

BMI Singapura yang menjadi mahasiswa di sebuah lembaga pendidikan di Singapura
BMI Singapura yang menjadi mahasiswa di sebuah lembaga pendidikan di Singapura

Penyebab lain dari depresi BMI di Singapura adalah komunikasi dengan majikan yang tidak terjalin dengan baik. Keterbatasan BMI dalam berbahasa Inggris menjadi persoalan tersendiri dalam hubungan BMI dengan majikan. Meskipun ada majikan yang bisa berbahasa melayu, tetapi bahasa melayu tidak sama persis dengan bahasa Indonesia, bahkan terkadang menyebabkan salah paham.

Sering terjadi kesalahpahaman atau komunikasi yang tidak nyambung, akan membuat hubungan antara majikan dan PRT tidak kondusif. Majikan bisa sering marah, karena PRT tidak memahami instruksi yang diberikan. Keadaan seperti ini akan membuat PRT merasa tertekan, apalagi jika majikan marah-marah terus, sering kali setiap apa yang dikerjakan BMI menjadi tidak benar.

Bagi PRT yang bertugas menjaga anak-anak, pekerjaan tersebut akan membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Jika anak-anak di Indonesia terbiasa untuk menurut pada orang yang lebih tua, berbeda halnya dengan anak-anak di Singapura. Meskipun pada dasarnya BMI lebih tua dari mereka, tapi belum tentu anak-anak ini akan menurut, tak jarang mereka akan bersikap tidak sopan pada BMI.

Biasanya jika PRT mengadukan hal ini kepada majikan, majikan akan lebih membela anaknya, menempatkan PRT pada posisi yang serba salah. Berbeda lagi bagi PRT yang bekerja pada orang asing seperti dari Amerika Serikat, anak-anak mereka sudah dididik untuk disiplin sejak dini juga untuk menghormati PRT.

Masalah pribadi yang dimiliki PRT sejak dari keberangkatannya juga bisa memicu masalah saat berada di Singapura. Persoalan keluarga (perceraian), masalah ekonomi atau keuangan yang serba kekurangan, ataupun masalah lainnya dapat mengganggu konsentrasi saat bekerja.

Sebagian besar majikan, terutama ethnik Cina, akan melarang PRT yang beragama Islam, untuk beribadah baik melaksanakan Shalat maupun puasa ramadhan. Sering kali mereka harus shalat dengan sembunyi-sembunyi, bahkan di kamar mandi. Tekanan-tekanan ini yang menjadikan PRT kurang memperhatikan keselamatan kerjanya.

Terkait kegiatan membersihkan jendela, MOM Singapore, sebuah lembaga yang banyak mendamping BMI PRT telah memberikan panduan melalui selebaran yang dikirimkan ke semua PRT, selain memberikan informasi dan tips-tips keselamatan bekerja. Selain itu setiap 6 bulan sekali banyak pengetahuan dibagikan melalui buletin yang dikirimkan langsung ke PRT . Terkait dengan sekiat tekanan dan beban kerja, serta faktor lain penyebab depresi, BMI harus benar-benar memahami hak dan kewajibannya. Jika pekerjaan ini terlalu berbahaya, BMI PRT bisa dan berhak menolak untuk mengerjakan tugas tersebut.

Pada dasarnya banyak faktor penyebab depresi BMI di Singapura. Persoalan dari pra hingga penempatan di Singapura harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah. Sehingga tidak ada lagi warga negara Indonesia yang dikorbankan di negara penempatan seperti Singapura, hanya karena pelanggaran prosedur dan bekal yang sangat minim bagi calon BMI Singapura.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.