News

(Bahasa Indonesia) Pengetahuan Kelola Keuangan Bagi Keluarga TKI

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Suasana saat pelatihan kelola keuangan TKI di Cilacap
Suasana saat pelatihan kelola keuangan TKI di Cilacap

Kita semua harus sadar sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mereka bekerja dalam rentang waktu yang terbatas. Tidak selamanya orang akan terus bekerja menjadi TKI. Ada batasan umur dan juga tingkat produktifitas. Oleh karena itu seorang TKI membutuhkan pengetahuan pengelolaan keuangan dan mempraktikkan pengetahuan tersebut bersama keluarga.

Kalimat tersebut disampaikan Burhan, panitia pelaksana Pendidikan Pengelolaan Keuangan untuk Buruh Migran dari Yayasan Tifa Jakarta. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 11 Maret 2012 di Hotel Dafam Cilacap dari pagi sampai sore.

“Pengelolaan keuangan yang baik memungkinkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan keluarganya mewujudkan keinginan-keinginana yang sudah lama diimpikan. Ketidakmampuan mengelola keuangan telah banyak menyebabkan TKI, TKI purna dan keluarga TKI membelanjakan uang hasil bekerja di luar negeri untuk hal-hal konsumtif diluar kebutuhan pokok,” lanjut Burhan.

Selain Yayasan Tifa, pelatihan tersebut juga bekerja sama dengan BNP2TKI dan Bank BNI yang bertindak sebagai fasilitator pelatihan. Yani, salah seorang fasilitator dari BNP2TKI menjelaskan bagaimana pentingnya pengelolaan keuangan dalam keluarga, terutama keluarga TKI.

“Keluarga harus bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan dulu, agar mereka bisa memprioritaskan dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan sebelum berangkat. Sehingga rentang waktu yang capai oleh TKI dan Keluarganya tersebut bisa diukur pencapaianya dalam berapa tahun,” Ujar Yani.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 41 orang dari Forum Warga migran Cilacap, yang terdiri dari keluarga TKI dan calon TKI, Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap, dan Lakpesdam NU Cilacap.

Badriyah (40), yang saat ini suaminya sedang bekerja di Malaysia, mengatakan pelatihan ini sangat berguna baginya dan keluarganya.

“Mestinya pelatihan seperti ini sudah ada sejak dulu sebelum suami saya berangkat. sudah enam tahun suami saya di Malaysia, tapi banyak keinginan yang sampai saat ini belum kesampaian. saya akan menyampaikan hasil pelatihan kepada temen-temen keluarag TKI yang lain,” ucap Badriyah antusias.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.