News

Mantan BMI Perlu Pendampingan Berkesinambungan

Author

BANYUMAS. Sebanyak 30 mantan BMI dari sepuluh desa di kecamatan Gumelar sepakat, agar pemerintah lebih pro aktif lagi dalam ikut memberdayakan mantan BMI di daerah asal. Terutama ikut memberikan peluang pasar terhadap produk-produk yang selama ini telah diupayakan para mantan BMI.

Banyak kegiatan yang sudah dilakukan mereka, seperti menjahit , rias pengantin, membuat produk makanan daerah setempat, dan pembuatan keset. Juga upaya terhadap pemahaman hukum.

Hal itu terungkap dalam Saresehan Pemberdayaan bagi BMI di daerah asal pada hari Sabtu (14/1/2012) di aula balai desa Paningkaban, kecamatan Gumelar.

“Sebanyak apapun pelatihan, kalau peluang pasarnya suram, tetap akan menjadi masalah. Kami sering mengadakan pelatihan, baik yang diadakan PKK maupun Muslimat, tapi hanya sebatas itu, sehingga berhenti.” Ujar Kuspriyatin, salah satu peserta dari desa Gumelar.

Sri Sulistiowati, mantan BMI, yang sekarang aktif di berbagai ormas, sangat berharap, adanya pendampingan yang intens terhadap para mantan BMI. Karena kenyataannya, para mantan BMI kalau sudah di daerah asal, kembali menjadi orang rumahan.

“Ini penting, karena tanpa pendampingan yang terus menerus, semangat mereka untuk berinovasi dalam bidang usaha masih rendah. Ahirnya hanya lari dari pelatihan ke pelatihan tanpa ada peningkatan produktifitas ekonomi.” kata perempuan yang bersuamikan seorang perangkat desa Paningkaban itu.

Bicara soal pendampingan, Lily Purwani, ketua SERUNI Banyumas, sependapat dengan Sri, bahwa kenyataan di lapangan, menuntut bahwa mantan BMI tak bisa lepas dari pendampingan. Mengingat SDM mereka terbatas baik soal kewirausahaan maupun hukum.

Acara yang bertajuk “Saresehan Menuju Pemberdayaan BMI di Daerah Asal” tersebut adalah rangkaian awal kegiatan SERUNI di 10 desa di kecamatan Gumelar, yang merupakan kantong BMI di Banyumas.

Saresehan dihadiri oleh Nurudin dari Dinsosnakertrans, Pusat Penelitihan Gender, Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (PPGA-PM) Universitas Jenderal Sudirman. Camat Gumelar Purjito, Polsek, Koramil dan wakil dari 10 desa di kecamatan Gumelar.

2 komentar untuk “Mantan BMI Perlu Pendampingan Berkesinambungan

  1. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh komunitas seruni untuk mendampingi mantan TKI Banyumas? Saya banyak mendengar cerita tentang seruni.

  2. Betul sekali.. pendampingan buruh migran tidak hanya dilakukan sekali-kali alias seremonial.. Banyak TKI yang butuh dmapingan lebih lanjut terutama dalam soal ekonomi dan pengembangan kapasitas. Semoga kawan-kawan seruni bisa konsisten. Terima kasih juga untuk pusat sumber daya buruh migran yang banyak memberikan informasi tentang komunitas kreatif dan penting ditiru seperti seruni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.