Pada tahun 1998 saya, Gunadi (40), berangkat ke Jepang mengikuti Program Magang. Program ini merupakan hasil kerja sama Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemnakertrans RI) dan Industri Menengah dan Kecil (IMM) Jepang. Di program tersebut, saya merupakan angkatan ke-61 dari Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Jawa Barat.
Saya yang berasal dari Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo bekerja di Tanaka Bankin Kougyusho selama tiga tahun. Sebuah perusahaan milik keluarga kaya Tanaka. Pada bulan Agustus 1998, bulan pertama bekerja, saya merasakan sangat berat. Bahkan hampir mengalami stress berat. Lingkungan, bahasa, budaya, pekerjaan baru, dan cuaca yang berbeda dengan di Indonesia sangat mempengaruhi aktivitas saya.
Terus terang, etos kerja orang Jepang sangat tinggi. Mereka sangat disiplin dan teliti. Saya pun berpikir, jika saya ingin sukses maka saya harus bekerja seperti mereka bekerja selama ini. Akhirnya, persoalan lingkungan dan cuaca dapat saya kalahkan dengan semangat belajar bekerja dari orang-orang Jepang ini. Dalam waktu 6 bulan saya pun sudah dapat menyesuaikan dengan budaya kerja mereka.
Di Jepang saya memiliki teman kerja yang sangat akrab dan biasanya saya sapa dengan Obasan. Dia kerap kali menjadi guide bagi kami para pekerja Indonesia. Misalnya, mengantarkan saya dan teman-teman dari Indonesia ke tempat belanja untuk memilihkan jenis makanan halal, yang tidak mengandung babi.
Di sana, saya tidak menemui banyak kesulitan dalam mencari toko-toko makanan halal. Ada beberapa toko milik orang-orang Pakistan yang secara khusus menyediakan makanan-makanan hal ini. Jadi, meskipun saya tinggal di Jepang, saya masih dapat makan makanan halal dan tetap dapat menjalankan sholat 5 waktu.
Di antara pelajaran yang dapat saya simpulkan dari orang Jepang adalah mereka sangat patuh pada aturan hukum. Buktinya, selama tiga tahun tinggal di Jepang saya tidak pernah menjumpai berita pencurian atau aksi kriminal lain.
Alangkah indahnya jika di negara tercinta Indonesia ini, masyarakatnya taat hukum seperti di Jepang. Pasti para polisi dan petugas pengadilan tidak memiliki pekerjaan alias nganggur. Saya merasa sangat beruntung bisa tinggal dan bekerja di Jepang, karena saya dapat memperoleh uang dan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan saya di kemudian hari.
Pengelaman menarik. Saya yakin pengalaman itu tidak hanya ini. Langkah baiknya jika ditulis sehingga kami dapat belajar seperti dari tulisan ini.
ya masih banyak cerita yg menarik,untuk mengisi waktu luang saya dan teman teman membentuk tim sepak bola yg pernah mengikuti turnamen antar orang asing di wilayah mie ken, sayan tidak juara kalah sama tim brasil fotonya juga ada
Jepang memang menarik. Mereka punya etos kerja yang bagus. Mereka pernah di bom, tetapi cepat bangkit kembali. Kuncinya adalah ilmu pengetahuan dan semangat kerja keras.
Wah menarik sekali, mas. Kami tunggu cerita pengalaman selanjutnya..!
salut untuk pak gunadi…saya tunggu tulisan selanjutnya pak……
kirei