Enam Bulan di Penampungan, Bantu Kemampuan Bahasa

Author

Istikomah (kanan), saat mengikuti pelatihan kelola informasi BMI yang digelar PTK Mahnettik Kulon Progo
Istikomah (kanan), saat mengikuti pelatihan kelola informasi BMI yang digelar PTK Mahnettik Kulon Progo

Nama saya Istikomah (35), warga Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Mayoritas penduduk desa saya bekerja sebagai petani dan menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI). Saya merupakan salah satu mantan BMI Taiwan. Sebelum menjadi BMI, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan mebel, namun gaji yang tidak mencukupi akhirnya memaksa saya memberanikan diri kerja di luar negeri.

Saat itu, saya mendaftar sebagai BMI melalui Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT. Graha Ayukarsa Bandung. Setelah mendaftarkan diri, saya kemudian diminta mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk belajar bahasa Mandarin selama 6 bulan. Selama menjalani masa-masa pelatihan dan menunggu keberangkatan ini saya merasakan adanya kejemuan. Namun, memasuki bulan ketujuh, akhirnya saya menerima kepastian keberangkatan saya ke Taiwan. Saya pun diberangkatkan ke Taiwan untuk bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) sekaligus merawat orang sakit di keluarga Xiao Puo Wen (40).
Pada bulan pertama bekerja saya masih mengalami rasa takut dan juga belum mampu beradaptasi karena keluarga majikan adalah keluarga besar dengan delapan orang anggota keluarga. Namun, tidak lama ketakutan tersebut berangsur hilang karena mereka sangat baik dan sabar mengajari saya. Saya juga telah mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin, bekal mengikuti pelatihan bahasa di BLK. Meskipun ada beberapa kata yang masih asing bagi saya. Saya akui, ternyata waktu enam bulan pelatihan di BLK sangat banyak manfaatnya, paling tidak bagi kemampuan berbahasa saya.
Selama menjadi PLRT di Taiwan, pekerjaan saya sangat padat. Dalam sehari saya harus bekerja selama 16 jam, yaitu dimulai pukul 05.30 hingga selesai pukul 22.00. Meskipun begitu, saya sangat senang karena majikan sangat baik dan banyak memberikan penghargaan. Misalnya, setiap lebaran imlek majikan selalu memberi saya hadiah uang yang dimasukkan di dalam amplop (hongpau) dengan jumlah lumayan. Merasa kerasan dan sudah cocok dengan majikan saya pun menghabiskan waktu kontrak saya selama 3 tahun di sana.
***
Pengalaman berada di BLK selama setengah tahun ternyata sangat membantu kemampuan berkomunikasi bahasa Taiwan saya. Dengan kemampuan berbahasa pula saya dapat mengakses banyak informasi di Taiwan. Misalnya, saya mengetahui jika ada tenaga kerja di Taiwan yang bermasalah dengan majikan ternyata mereka dapat melaporkan dan mengadu pada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI). Kantor tersebut merupakan perwakilan pemerintah Republik Indonesia yang berada di Taiwan.
Saya sangat menyesalkan karena hingga saat ini masih banyak BMI yang mengambil jalan pragmatis ketika menghadapi persoalan dengan majikan, misalnya kabur dari rumah majikan. Padahal, kl seorang BMI kabur maka dia akan dianggap ilegal. Selain itu, kabur dari majikan akan menambah masalah bagi BMI yang bersangkutan. Solusi terbaik ketika menghadapi persoalan adalah dengan cara melaporkan kepada pihak yang berwenang dan terkait.

Tulisan ini ditandai dengan: buruh migran jangkaran Temon TKI kulon progo 

4 komentar untuk “Enam Bulan di Penampungan, Bantu Kemampuan Bahasa

  1. Sangat Inspiratif.

    Banyak TKI yang tidak mendapat bekal bahasa sama sekali dan dipaksa berangkat. Apa solusi dari mba istikomah? Kami perlu belajar.

  2. Terima kasih Mas Ahmad Asa dan Mbak Dwi Ayu.
    Sangat benar apa yang disampaikan oleh Mbak Ayu. Para buruh migran harus dibekali belajar bahasa dari PT resmi. Kalau buruh migran belum mampu menggunakan bahasa negara tujuan, seharusnya PT tidak memberangkatkannya. Jika ada buruh migran yang dipaksa berangkat padahal ia belum mempunyai kemampuan berbahasa maka kemungkinan PT-nya ilegal. Solusinya, kita harus mencari informasi PT yang resmi di Depnaker. Begitu dulu ya.

  3. Terima kasih mba Istikomah untuk penjelasannya. Saya yakin banyak informasi lain yang sangat bermanfaat dan dapat saya pelajari dari Mba Isti. saya menanti tulisan dan pengetahuan lainnya.

    Sukses selalu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.