Paguyuban Seruni di Banyumas memberdayakan para buruh migran lewat kegiatan perekonomian. Buruh migran dilatih membuat ketrampilan tangan seperti pemanfaatan kardus, serabut gergaji, daun duku, pelepah pisang, dan lainnya menjadi kerajinan yang cantik.
Ide ini dimulai April 2010. Seruni mengumpulkan 25 mantan buruh migran di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Mereka dilatih oleh pengrajin dari Jogjakarta yang telah berpengalaman di dunia seni kerajinan. Kegiatan ini membuka cakrawala para mantan buruh migran untuk memulai usaha.
Menurut Narsidah (32), Sekretaris Seruni, kegiatan ekonomi akan mendorong para buruh migran untuk produktif. pilihan untuk bekerja keluar negeri biasanya disebabkan langkanya lapangan pekerjaan di daerah asal. Bila ada usaha yang menghasilkan para buruh migran bisa mengurungkan niatnya.
Sekarang Seruni telah memiliki bermacam jenis kerajinan hasil anggotanya. Ada figura, pernak-pernik dari flanel, tempat pensil, kotak tisu, kotak pandora, dan lainnya. Jaringan pemasaran mulai dirintis, ada di Jogjakarta, tempat wisata Baturaden, dan gerai-gerai saat kegiatan di Banyumas.
Perancang desain banyak dipengaruhi oleh tren-tren pasar yang didapat lewat internet. Anggota Seruni bebas memanfaatkan teknologi komputer dan internet lewat program Pusat Teknologi Komunitas (PTK) mahnettik di sekretariat Seruni.
Bagi yang berminat memasarkan produk-produk Seruni bisa menghubungi Lili lewat telepon di 081542993677 atau berkirim surat ke seruni.seru@gmail.com. Anda juga bisa datang langsung ke sekretariat Seruni di Desa Datar Rt 01/ Rw 03, Kecamatan Sumbang, Banyumas 53183.
Selamat untuk upaya yang dilakukan oleh rekan-rekan dari komunitas seruni. semoga dapat diduplikasi di beberapa daerah lainnya.
selamat mba nar dan kawan-kawan…
Semangat rekan-rekan seruni untuk memberdayakan buruh migran perlu ditiru oleh LSM, kelompok agama dan elemen masyarakat lain. Bravo Seruni.