News

Pangkas Batas Lewat Konferensi Video

Author

Konferensi Video Mahnetik

“Saya Fitri, Asal Sarwodadi, Kawunganten. Sekarang saya di Hongkong, menjadi pembantu rumah tangga. Senang berjumpa dengan hadirin semua. Jan rasane Hongkong-cilacap Perek banget yah….(Rasanya jarak Hongkong-Cilacap Dekat Sekali yah..)”

Setelah mengenalkan diri, muka Fitri terlihat berseri-seri. Tidak pernah terbayang olehnya, dia bisa berdiskusi dengan ratusan warga dan pejabat daerahnya, terlebih posisinya yang jauh dari tanah air. Tepuk tangan menggema dari para hadirin yang mengikuti konferensi video.

Senin, 16 Februari 2009, Program Pusat Teknologi Informasi (PTI) Mahnetik dibuka secara resmi untuk umum. Acara tersebut mendapat apresiasi hangat dari para hadirin. Selain warga, tampak hadir Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap yang mewakili Bupati. Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPPRD) Kabupaten Cilacap juga duduk di barisan menebar senyum. Lalu, Camat dan Sekretaris Camat Sidareja beserta beberapa Kepala Desanya, datang lebih awal.

Pembukaan PTI Mahnetik dibuat seperti talkshow dengan format konferensi video. Talkshow dipandu oleh Ahmad Mutaqin, Manajer Program PTI Mahnetik Lakpesdam Cilacap. Dalam talkshow diadakan konferensi dengan Mimie dan Fitri–keduanya tenaga Kerja Indonesia di Hongkong, Renata dari Yayasan Tifa-Jakarta dan Sita dari Microsoft Indonesia.

Kepala Desa Sidamulya, Khusnun, mengaku terkesan dengan acara konferensi video. Sebelumnya, ia beranggapan internet merupakan teknologi elit, setelah ikut acara PTI Mahnetik ia ingin belajar internet.

“Tolong nanti saya di ajari ya mas, harus lho,” ujarnya.

Program PTI Mahnetik merupakan kerjasama PC Lakpesdam NU Cilacap, Yayasan Tifa-Jakarta, dan Microsoft Indonesia. Untuk program minggu pertama setelah pembukaan akses gratis selama 1 jam untuk tiap orangnya. Jam selanjutnya dikenakan tarif Rp 2000,-

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.