“Warkop”: Media Informasi Komunitas Pekerja Migran Pondok

Author

PONOROGO-Warta Kopi Pondok atau yang disingkat Warkop merupakan nama buletin yang disepakati oleh KOPI Pondok. Pertemuan rutin KOPI Pondok pada hari Jum’at (26/10/18) berhasil menentukan nama buletin, susunan keredaksian buletin dan batas akhir penulisan. Nama buletin yang agak beda diharapkan dapat menjadi daya tarik orang untuk membaca.

Dalam pertemuan tersebut disepakati susunan keredaksian buletin sebagai berikut. Penanggungjawab dan pelindung adalah Kepala Desa Pondok, pemimpin redaksi dipegang oleh Vebrudin Andi, tim redaksi terdiri dari Arif Yulianto, Eni Setyowati, Sisworo Anwar dan Ifa. Sedangkan editor oleh Rudi Herjanto, sebagai layout adalah Nonik Iswarani dan kontributor terdiri dari Arif Yulianto, Eni Setyowati dan Nurul Abida. Untuk distribusi buletin diperlukan distributor yang dipegang oleh Haris Sutarko, Muchlis Kurniawan dan Hadi Prayitno.

Vebrudin Andi Kurniawan (24) pemimpin redaksi Warkop mengatakan bahwa pemilihan nama buletin hendaknya yang unik sehingga menarik minat pembaca.

“Nama buletin dibuat yang unik agar pembaca tertarik. Selain itu konten berita yang berbobot juga sangat penting agar tidak mengecewakan pembaca. Banyak hal yang bisa diekpos dari Desa Pondok, baik berupa kegiatan, kuliner maupun potensi desa lainnya,” tutur Vebrudin Andi pemimpin redaksi buletin Warkop.

Isu Pekerja Migran hingga Potensi Desa

Adapun jenis rubrik buletin Warkop terdiri dari rubrik sosok, tentang kita, peristiwa, pojok info dan surat pembaca. Masing-masing kontributor bertanggung jawab atas konten rubrik buletin.

Suasana Rapat Redaksi Media KOPI Pondok

Sosok mantan pekerja migran yang sukses menjadi kepala desa akan mengisi rubrik sosok. Kisah tentang lahirnya KOPI Pondok mengisi rubrik tentang kita, sedangkan untuk rubrik peristiwa akan diisi dengan berita lomba desa siaga yang baru saja diikuti oleh desa Pondok. Dalam pertemuan tersebut disepakati batas akhir penulisan hingga minggu pertama bulan November.

Nonik Iswarani (39) ketua KOPI Pondok mengatakan bahwa buletin sebagai sarana media informasi desa sangat penting untuk mempublikasikan segala sesuatu tentang Desa Pondok. Baik yang berkaitan dengan isu pekerja migran maupun potensi dan kegiatan desa.

“Peran Buletin sangat penting sebagai sarana media informasi desa. Baik isu tentang pekerja migran maupun kegiatan dan potensi Desa Pondok yang sangat banyak. Oleh karena itu kami akan berusaha keras agar buletin Warkop ini memuat berita dan informasi yang bermafaat bagi pembaca,” terang Nonik Iswarani.

Sementara itu, anggota tim redaksi buletin Warkop, Arif Yulianto (22) mengatakan bahwa kelangsungan hidup sebuah media tergantung pada iklan atau pariwara. Jadi dapat disisipkan pariwara dalam rubrik pojok info.

“Media juga tidak lepas dari pariwara atau iklan. Jadi boleh saja disisipkan iklan atau pariwara dalam rubrik pojok info. Meskipun pariwara dari para pengusaha yang ada di Desa Pondok. Misalnya punten Pondok yang sangat terkenal, akan lebih terkenal bila kita publikasikan di media. Sekaligus mempromosikan potensi kuliner di desa Pondok,” ungkap Arif Yulianto.

Kerjasama yang kompak antar tim akan mendukung kesuksesan program kerja KOPI Pondok salah satunya penerbitan buletin.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.