Tahun 2003 Hong Kong pernah dihebohkan dengan Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebabkan lebih dari 700l jiwa meninggal di seluruh dunia. Tahun 2011 virus H5N1 mampir ke Hong Kong, dan di tahun 2013 Hong Kong kembali dihinggapi virus H7N9. Media massa di Hong Kong memberitakan bahwa seorang buruh migran Indonesia yang bekerja di Hong Kong dalam kondisi kritis karena terkena virus H7N9.
Virus H7N9 menyerang BMI bernama Tri Mawarti (36) yang berasal dari Cilacap. Menurut cerita, Tri pergi ke Senzhen China untuk membeli ayam, menyembelih, memasak, dan memakannya. Teman serta keluarga majikan yang berinteraksi dengan Tri saat ini juga sedang menjalani karantina di rumah sakit. Hong Kong yang terkenal dengan kebersihannya pun ternyata tak bisa berkutik saat virus asal China tersebut datang.
Ko Wing Man, Sekretaris Makanan dan Kesehatan Hong Kong mengatakan akibat kasus ini pemerintah Hong Kong telah menaikkan status tingkat respon pandemik terhadap influenza dari serius menjadi waspada (vivanews.com 4/12). Virus H7N9 adalah sebuah virus pneumonia akut yang mengganggu sistem imun. Lebih lanjut, virus ini mengakibatkan keracunan pada darah dan kegagalan organ. Namun menurut kabar, virus ini hanya menyebar dari unggas ke manusia saja. Virus H7N9 baru berubah menjadi ancaman besar ketika menyebar dari manusia ke manusia. Sebab jika hal tersebut terjadi maka bisa dengan mudah menyebar ke seluruh dunia.
Bagi buruh migran Indonesia baiknya harus selalu waspada di tengah musim dingin seperti ini di mana virus cepat sekali menyebar. Pun juga bagi calon BMI yang akan bernagkat ke Hong Kong untuk membekali diri bagaimana cara mencegah virus. Seperti contohnya dengan sering cuci tangan sampai bersih sesudah mengerjakan pekerjaan dan saat masuk rumah sekembali dari luar. Semoga virus ini cepat berlalu dan tidak sampai menimpulkan korban juwa seperti SARS yang sangat heboh di tahun 2003 lalu.