Dalam rangka memperingati hari jadi Indonesia Migrant Worker Union (IMWU) ke 13, Minggu, 7 Oktober 2012 bertempat di lapangan rumput Victoria Park digelar berbagai perlombaan antara lain karaoke, tarian (dance), peragaan busana (fashion show), pembacaan puisi. Selain perlombaan, Hari jadi IMWU Hong Kong juga dimeriahkan layanan konsultasi gratis tentang hukum ketenagakerjaan, potong rambut gratis, dan pelatihan tata rias (make up).
Berharap dari acara ini Buruh Migran Indonesia (BMI) semakin paham tentang hak-haknya sebagai buruh migran. Pengetahuan menjadi penting bagi BMI agar mereka tidak mudah diperdaya dan berani menuntut sesuatu yang memang menjadi hak merek. Sebagai contoh tentang KTKLN, mengapa harus dihapus?, tentang tingginya biaya penempatan, kontrak mandiri, keputusan menteri, dan pelbagai permasalahan lain yang selama ini menjadi isu di kalangan BMI.
“Betapa pentingnya kita berserikat bergabung dengan organisasi agar pengetahuan kita tentang hak-hak buruh migrant bertambah.” Tutur Anik Setyo selaku ketua IMWU.
“Mari manfaatkan hari libur dengan kegiaatan yang positif, salah satunya bergabung dengan organisasi.” tambah Anik.
Hal lainnya yaitu mengenai potongan gaji yang sampai saat ini ternyata masih banyak yang diharuskan membayar HK$21.000 atau sekitar 26 juta rupiah bahkan lebih. Harapan lain dari acara ini adalah untuk merekrut anggota baru IMWU. IMWU sebagai organisasi berstatus serikat harus terus mampu menjadi ruang yang menaungi penjuangan menegakkan hak-hak BMI di Hong Kong.