Kuala Lumpur – Serantau menggelar acara Seminar Keuangan untuk memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap bulan April, Minggu(28/4/2019). Acara yang digelar di Wisma Paradise, Ampang, dihadiri oleh sejumlah pekerja migran, komunitas pekerja migran maupun perwakilan dari berbagai Non Government Organisation (NGO). Seminar keuangan disampaikan oleh Hari Putra selaku motivator keuangan. Dalam penyampaiannya, Hari Putra yang merupakan Founder SWAT Action dan Managing Director WealthFlow 19 Technology, yang bergerak di bidang Fianancial Motivation Training, mengungkapkan bahwa sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus pandai mengelola keuangan karena tidak selamanya PMI akan hidup sebagai buruh di tanah rantau.
“Suatu saat kalian akan pulang, untuk itu PMI harus melek keuangan dan mulai menginvestasikan gajinya entah dalam bentuk logam mulia(emas), tanah, atau dengan alternatif bisnis lainnya. Namun caranya harus benar, karena tantangan dalam mengelola keuangan biasanya karena pola konsumsi lebih besar dari penghasilan. Untuk itulah solusi keuangan yang sehat pun menjadi hal krusial dari pengelolaan keuangan keluarga,”ungkapnya.
Mental blok keuangan biasanya terjadi karena dua hal, pertama adalah mental miskin sehingga selalu merasa kurang dan susah untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah. Yang kedua, mental meminta-minta. Untuk itu, PMI perlu mengikuti langkah-langkah mengelola keuangan dengan benar.
“Pendapatan yang didapat, pertama hendaklah membayar hutang terlebih dahulu jika punya hutang, keluarkan zakat atau sedekah, berinvestasi, pengawasan kebutuhan rutin, dan menjadikan zakat sebagai kebutuhan rutin,” paparnya.
Bagi pekerja yang sedang melakukan perencanaan pernikahan, perlu mengerti prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dan perencanaan keuangan keluarga, yaitu, berfikir tentang akhir tujuan keuangan, membuat perencanaan keuangan mulai dari menikah hingga menikahkan anak, beramal lewat anak dengan shadaqah jariyah.
Salah satu cara untuk melakukan pengawasan kebutuhan rutin, kita perlu mengenali kategori-kategori kebutuhan belanja. Kebutuhan belanja dalam keluarga terbagi dalam tiga jenis, pertama, family and personal care, meliputi berbagai barang untuk keperluan mandi dan lain-lain. Kedua, fresh care, meliputi aneka sayuran, daging, susu dan lainnya. Ketiga, frozen care, meliputi beras, minyak, aneka jenis bumbu masak dan lainnya. Setelah mengetahui kategori kebutuhan belanja, sebagai pengelola keuangan, kita tinggal tentukan waktu belanja dan pilih tempat belanja yang menawarkan harga serta kualitas barang yang bagus.