Malaysia Masih Menjadi Destinasi Favorit Perdagangan Orang

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Charlie Firmani, Buruh Migran Korban Perdagangan Orang
Charlie Firmani, Buruh Migran Korban Perdagangan Orang

Charlie Firmani (26 tahun), Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Cirebon terdampar di Johor Bahru Malaysia. Sebelumnya Charlie direkrut oleh sponsor yang bernama Indri yang juga berasal dari Cirebon. Charlie mengaku tergiur dengan rayuan Indri agar bersedia ditempatkan ke Malaysia untuk bekerja sebagai peramusaji sebuah restoran dengan gaji Rp.5 juta. Akibat tawaran tersebut, Charlie rela meninggalkan pekerjaannya sebagai staf marketing sebuah dealer sepeda mator di bilangan Cikarang, Karawang.

Pada awalnya Indri mengajak Charlie untuk berangkat ke Malaysia terlebih dahulu setelah Charlie menyerahkan uang jasa perekrutan sebesar Rp.5 juta. Alasan Indri adalah melakukan survei pekerjaan yang ditawarkan kepada Charlie dan akhirnya mereka berangkat ke Malaysia pada tanggal 4 Agustius 2016.

Charlie sudah menaruh kecurigaan kepada Indri ketika diminta uang Rp 700 ribu lagi. Indri mengatakan bahwa itu uang pesangon dan akan ditukarkan kepada mereka setalah memasuki Malaysia. Padahal uang itu milik Charlie sendiri, tapi Indri mengatakan pesangon. Kecurigaan Charlie sebagai korban penipuan oleh Indri semakin besar ketika menginap di sebuah hotel di Johor Bahru. Komunikasi antara Charlie dan staf hotel mengarahkan bahwa ia bukanlah orang yang pertama kali ditipu oleh Indri. Ternyata sudah banyak orang yang diberangkatkan oleh Indri melalui keterangan dari staf hotel tadi.

Charlie akhirnya kabur dari hotel tersebut dan sempat melaporkan kasusnya kepada KJRI Johor Bahru. Namun KJRI Johor Bahru hanya membuatkan SPLP karena paspor masih dipegang oleh Indri. Charlie merasa kecewa dengan respon dari KJRI Johor Bahru yang tidak menindaklanjuti kasusnya. Seolah-olah hanya pulang adalah solusinya. Ia juga mempertanyakan bagaimana uangnya? Dokumennya? Seharusnya KJRI Johor Bahru tidak memperlakukan hal yang sama atas banyaknya kasus BMI tidak berdokumen di Malaysia. Selanjutnya, Charlie melaporkan kepada keluarganya di Cirebon, selanjutnya keluarga melaporkan kepada SBMI Cirebon, melalui Castra Aji Sarosa.

SBMI Cirebon menindaklanjuti kasus ini dengan merujuknya kepada perwakilan SBMI Malaysia untuk dilakukan penyelamatan kepada Charlie. Selanjutnya Charlie ditangani kasusnya oleh komunitas TKI Khusus Johor setelah memperoleh rujukan kasus dari SBMI Malaysia.

Sebenarnya pada waktu berangkat ker Malaysia, Charlie tidak sendiri. Ada pula WN yang juga direkrut oleh Indri. Akan tetapi, WN menolak ajakan CF dan masih bersikeras mengikuti Indri. Sampai sekarang Charlie tidak mengetahui nasib WN karena nomornya pun sudah tidak bisa dihubungi. Charlie ayang tidak ingin berlama-lama di Malaysia akhirnya meminta bantuan dari keluarga untuk membayar denda dan tiket kepulangan. Dengan kejadian ini, Charlie meminta kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati terhadap bujuk rayuan calo yang sangat manis di mulut dan mudah memikat calon mangsanya.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.