Sebanyak 43 mantan TKI Qatar ramai-ramai mengisi formulir pengalaman untuk www.pantaupjtki.com pada Rabu 15/10/2014. Pengisian ini merupakan bagian dari partisipasi Buruh Migran Indonesia (BMI/TKI) sebagai pengguna jasa Perusahaan Penempatan TKI Swasta atau PPTKIS/PJTKI. Selain membagi pengalaman dalam menggunakan PJTKI, mereka juga membagi pengalaman menggunakan layanan asuransi TKI.
Membagikan pengalaman ini menjadi bagian penting untuk mengetahui apakah PPKTIS/PJTKI dan perusahaan asuransi telah memberikan pelayanan yang baik atau tidak. Proses pengisian formulir pengalaman dilakukan usai pencairan asuransi di BP3TKI Ciracas Jakarta Timur. Terkendala teknis, DPN SBMI bekerja sama dengan Pusat Sumber Daya Buruh Migran menyediakan kertas formulir pengalaman yang kemudian akan di input di www.pantaupjtki.com.
Mereka—TKI Qatar—banyak bercerita tentang pengalaman kerjanya di Qatar. Mereka mengatakan bahwa job kerja yang dijanjikan tak sesuai kenyataan di lapangan. Satu bulan berada di Qatar, mereka menjadi tukang sapu dan baru setelahnya dipekerjakan sebagai tukang bangunan. Pekerjaan itu pun dilakoni tanpa adanya lembur sebagaimana yang dijanjikan. Tuntutan adanya lembur juga sempat mengakibatkan bentrok antara TKI dengan sub kontraktor asal Korea Selatan.
Selama empat bulan bekerja sebagai tukang bangunan, mereka akhirnya menganggur lagi karena tak ada pekerjaan yang jelas. Ketika menganggur, pihak perusahaan tak menyuplai persediaan makanan sama sekali, sampai kemudian datanglah bantuan berupa mie instan dari KBRI. Begitu juga ketika ada salah seorang buruh migran yang sakit hingga muntah darah yang tak segera ditangani oleh sub kontraktor. KNZ company, sub kontraktor, yang mempekerjakan mereka beralibi bahwa mereka tak dibayar oleh perusahaan kontraktor setempat sehingga TKI terabaikan.
Pengalaman TKI Qatar di www.pantaupjtki.com semoga bisa memberikan gambaran bagaimana situasi kerja di luar negeri dari sumber utamanya langsung. Membagikan pengalaman menjadi buruh migran yang ditempatkan lewat PPTKIS/PJTKI menjadi penting agar calon buruh migran lain waspada sekaligus curiga. Terutama pada sponsor yang mengetuk pintu dan menjanjikan surga penempatan TKI di luar negeri.