Nooryono, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyumas menyambut baik gagasan perbaikan tata kelola informasi yang disampaikan Infest, Pena Desa, dan Paguyuban Peduli Buruh Migran dan Perempuan “Seruni” Banyumas (19/9/2014). Pertemuan tersebut juga membahas lima desa basis buruh migran (Dermaji, Gumelar, Paningkaban, Dawuhankulon, dan Dawuhanwetan) yang juga sudah menyatakan siap berkolaborasi terkait pengelolaan informasi buruh migran.
“Pertemuan dengan Dinsosnakertrans sekaligus dalam rangka merealisasikan gagasan saluran informasi buruh migran di Banyumas, Dinsosnakertrans akan mengidentifikasi informasi dan data yang mereka miliki untuk didistribusikan di desa-desa basis TKI.” papar Narsidah, Sekretaris Seruni.
Dinsosnakertrans Banyumas menyatakan, pola sosialisasi penempatan dan perlindungan yang selama ini dilakukan, butuh diperbaiki dengan memanfaatkan ragam media dan teknologi. Data penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS/PJTKI), data lowongan/rekrut (job order), dan informasi penting terkait penempatan dan perlindungan selama ini diakui belum terdistribusikan hingga ke desa basis TKI.
“Kami akan membentuk tim dan siap untuk segera merealisasikan gagasan Seruni Banyumas, karena selama ini kami sudah memiliki website dan beberapa staff IT, selanjutnya tinggal mengolah data dan informasi yang kami miliki untuk didistribusikan ke komunitas dan desa-desa di Banyumas.” papar Nooryono, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyumas.
Beberapa kegiatan kelola informasi yang akan direncanakan bersama-sama antara komunitas TKI seperti Seruni Banyumas, dengan desa-desa basis TKI dan Dinsosnakertrans antara lain, pembuatan forum online/mailing list untuk media berbagi informasi dan dokumen, pertemuan koordinasi, diskusi kampung, siaran radio, perbaikan web Dinsosnakertrans, dan beberapa kegiatan lain.