News

(Bahasa Indonesia) Erwiana: Semoga Pemerintah Perhatian Pada BMI, Jangan Cuma Saya yang Dispesialkan

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Erwiana Bersama BMI Hong Kong
Erwiana Bersama BMI Hong Kong

Hotung Secondary School Hong Kong sudah sejak pagi dipadati buruh migran Indonesia. Minggu (13/4) lalu buruh migran berkumpul demi berkesempatan bertemu dengan Erwiana, BMI Hong Kong yang sering mendapat siksa majikan, tak diberi makan layak, dan tak dibayar gajinya. Parahnya, Erwiana dipulangkan oleh majikannya secara diam-diam pada 9 Januari lalu hanya dengan uang 100 ribu rupiah.

Acara yang diselenggarakan oleh Mission for Migrant Workers dan Komite Keadilaan untuk Erwiana dihadiri sekira 300 BMI. Mereka ingin melihat secara dekat Erwiana dan kondisi kesehatannya setelah dirawat di rumah sakit. Erwiana ditemani bapaknya dan Riyanti yang menemukannya di bandara dengan kondisi luka parah. Hadir juga dalam acara, Eni Lestari, Sringatin, Ate Cyntia dari Mission, dan Susi BMI yang pernah bekerja ditempat yang sama dengan Erwiana dan mendapat penyiksaan.

Erwiana dan bapaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para BMI dan berharap tak akan ada lagi kasus seperti dirinya. “Semoga pemerintah lebih perhatian pada buruh migran dan jangan cuma saya yang dispesialkan,”ujarnya.

Tak sedikit buruh migran yang menitikkan air mata melihat Erwiana dan cerita dibaliknya. Ia sangat berhati-hati menjaga ucapannya dan tak terlalu banyak bicara. Banyak BMI yang bertanya kenapa Erwiana tak tinggal di KJRI HK saja. Sringatin dari JBMI alu menjelaskan bahwa Erwiana telah meminta Mission untuk menyiapkan tempat tinggal dan akomodasi selama di Hong Kong.

Erwiana paham betul bahwa selama ini yang membantu kasusnya ialah Mission. Ate Cyntia dari Mission yang sejak 1981 menangani berbagai permasalah buruh migran diberi kuasa oleh Erwiana membantu kasusnya. Pengacara Erwiana di Hong Kong pun sudah 30 tahunan menangani kasus buruh migran dan sangat paham dengan persoalan itu.

Erwiana hanyalah bagian kecil dari persoalan yang dialami buruh migran dan ia merupakan cermin bagaimana pemerintah lepas tangan dengan menyerahkan semuanya pada PJTKI dan agen yang hanya memikirkan laba semata. Erwiana membuka mata dunia mengenai kondisi BMI, ia juga mematahkan pernyataan bahwa Hong Kong merupakan negara tujuan penempatan terbaik.

2 komentar untuk “(Bahasa Indonesia) Erwiana: Semoga Pemerintah Perhatian Pada BMI, Jangan Cuma Saya yang Dispesialkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.