Para kades 2.0 atau kepala desa yang tergabung dalam Gerakan Desa Membangun (GDM) lakukan pendataan warganya yang bekerja di luar negeri. Layanan pendataan tersebut merupakan salah satu fasilitas dari aplikasi Mitra Desa yang dikembangkan oleh GDM dan Infest Yogyakarta. Pendataan itu mendorong perlindungan para warga desa dalam proses migrasi.
Aplikasi Mitra Desa merupakan piranti lunak berbasis teknologi web yang mendukung tata kelola pelayanan publik dan sumber daya berbasis desa. Inisiatif para kepala desa GDM mendapat sambutan hangat dari para pegiat buruh migran yang selama ini menaruh perhatian pada isu tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Pada 21 Mei 2013, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Cilacap menggelar lokakarya desa bertajuk Pendataan Migrasi Melalui Dukungan Teknologi Informasi di Desa Sidaurip, Binangun, Cilacap. Ada 15 desa yang ikuti pelatihan itu dan menyatakan setuju menerapkan gagasan tersebut sebagai salah-sati pelayanan di pemerintahan desa.
Acara itu menghadirkan Agung Budi Satrio (Kepala Desa Melung) dan Kodirin (Kepala Dusun II Karangnangka), Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas untuk berbagi pengalaman melakukan pendataan migrasi sebagai salah satu pelayanan publik di desa. Keduanya juga mempresentasikan pemanfaatan aplikasi Mitra Desa yang di desanya masing-masing.
Isu pendataan migrasi dan penerapan teknologi informasi di pemerintah desa merupakan topik yang akan dibahas dalam Jambore Buruh Migran di Desa Sidaurip, Binangun, Cilacap pada 11-12 Juni 2013. Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti workshop tersebut sila mengisi formulir di sini dan mention ke @desamembangun. Informasi lengkap tentang GDM dapat diakses melalui website ini.