Saya Ihsan, asli Desa Semparu Kecamatan Kopang Kabupaten Loteng. Sejak usia 19 tahun saya sudah pergi merantau ke Malaysia untuk mencari nafkah. Saya bekerja di Malaysia mulai 2004 hingga 2009. Di sana saya bekerja di sebuah perkebuan buah-buahan.
Saya akui, hidup saya banyak berubah setelah menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia. Pendapatan saya sampai RM 1.200 atau Rp. 3.170.000. Gaji sebesar ini tidak mungkin bisa saya dapatkan jika saya bekerja di kampung halaman. Saya sangat bersyukur karena majikan saya, Mahat, sangat baik dan bertanggung jawab kepada setiap karyawannya. Selain untuk ditabung, setiap dua bulan sekali saya mengirimkan sebagian gaji saya untuk orang tua di kampung halaman.
Di Malaysia saya bekerja keras utuk mencapai dan meraih cita-cita saya. Setiap minggu saya berkomunikasi dengan orang tua melalui telpon. Atas dukungan dan doa orang tua saya menjadi giat dan rajin bekerja mengikuti jejak teman-teman saya yang lain.
Selama saya bekerja dengan majikan ini,dia tidak pernah marah,tidak pernah membuat hati kita kesal,apalagi sampai berbuat kasar.
Hari demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan tahun demi tahn ternyata saya sudah bekerja selama enam tahun.Setelah 6thn berlalu saya di minta pulang oleh orang tua,karena keadaan dan kondisinya kurang sehat. Kemudian saya memberi kabar tentang keadaan dan kondisi orang tua saya di rumah,kemudian majikanku langsung membelikanku tiket pesawat Merpati seharga RM 760.00 atau sekitarRp 1.970.000. Setelah saya sampai di rumah sema keluarga berkumpul dan merasa bahagia melihat saya pulang dalam keadaan sehat.
Saya merasa bangga dengan hasil dan jerih payah saya sendiri.
Ternyata hasil kerja saya,saya sungguh merasa puas karena apa yang saya cita citakan selama sujuh terwujud.
Dari kisah saya di atas saya berharap kepada buruh migran yang lain,supaya bisa bekerja keras selsma di luar negri dan hati hati dalam mengelola uang.
Hasil kerja, sehingga hasil yang di capai sesuai dengan jerih payah yang telah di lakukan.