Bekerja ke luar negeri memang menjanjikan uang melimpah, tapi bekerja di luar negeri juga tidak terlepas dari berbagai resiko termasuk gaji tidak di bayar.
Pengalaman pahit dialami oleh Asep Salimudin (40) suami Imas, warga Kampung Mear Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu Cianjur. Asep bekerja sebagai pemborong bangunan selama 13 tahun di Brunei Darussalam. Selama 12 tahun bekerja di bidang konstruksi bangunan di Brunei Darussalam Asep tidak pernah ada masalah dengan gaji, baru 3 bulan belakangan ini ia belum menerima gaji dari pemilik bangunan. Alasan yang diberikan adalah hasil kerjanya tidak sesuai dengan keinginan awal pemilik bangunan. Akibatnya Asep harus menanggung semua kerugian termasuk membayar gaji para pekerjanya.
“suami saya bekerja di luar negeri karena ingin menigkatkan ekonomi keluarga, tapi ternyata dimanapun kita bekerja tidak selalu sukses dan tidak selalu gagal,” tukas Imas istri Asep.
Niat awal Asep ingin meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya, namun nasibnya tidak selalu mujur. Ia terpaksa pulang kampung karena uangnya tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari di Brunei Darussalam. Karena Asep merasa masih mempunyai tanggungan membayar gaji para pekerjanya, ia kembali ke Brunei Darussalam dan kembali bekerja. Sampai saat ini tanggungan berupa gaji para pekerja belum semua ia bayarkan. Gaji miliknya tidak mencukupi melunasinya sekaligus, sekarang ia masih mencicil sedikit demi sedikit dengan gajinya dan sisanya baru dikirim untuk keluarga dirumah.
Satu komentar untuk “Gaji Asep Tidak dibayar”