Menjadi calon Buruh Migran Indonesia (BMI) merupakan salah satu pilihan bagi warga negara Indonesia ketika merasa sudah tidak ada pilihan lapangan pekerjaan lagi di Indonesia, tentunya dengan harapan mendapat “hasil” yang lebih besar dan dapat mensejahterakan keluarganya. Menurut beberapa kalangan menjadi BMI merupakan misi mulia, namun tujuan mulia tersebut akan menjadi sekadar mimpi jika calon BMI tidak dibekali dengan informasi yang cukup. Salah satu keterbatasan informasi yang diperoleh calon BMI adalah informasi tentang Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang menjadi perantara pemberangkatan seorang BMI ke luar negeri.
Berikut panduan bagaimana memilih PJTKI :
- Pilih PJTKI yang memiliki Balai Latihan Kerja (BLK). Calon BMI dapat melihat apakah PJTKI tersebut memiliki modul pelatihan? Siapa yang mengajar di pelatihan? Serta bagaimana model pengajarannya? Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengukur keseriusan PJTKI menempa ketrampilan calon BMI.
- Pilih PJTKI yang memiliki fasilitas kesehatan. Ini menunjukkan kepedulian PJTKI terhadap kondisi kesehatan calon BMI yang akan dikirim ke luar negeri.
- Pilih PJTKI yang tidak meminta/menyembunyikan identitas diri calon BMI. Jika itu terjadi hendaknya calon BMI melegalisir semua dokumen yang berkaitan dengan identitas diri.
- Pilih PJTKI yang tidak memalsukan dokumen.
- Pilih PJTKI yang memiliki kontrak kerja yang jelas dan terbuka untuk berdiskusi.
- Pilih PJTKI yang tidak terlalu besar menarik uang untuk alasan administrasi.
- Pilih PJTKI yang memiliki gambaran tentang pekerjaan yang ditawarkan.
- Pilih PJTKI yang mengatur komunikasi BMI. Itu artinya PJTKI membolehkan BMI berkomunikasi dengan prosedur pengaturan waktu yang jelas.
- Pilih PJTKI yang tidak memotong gaji terlalu besar sebagai ganti biaya pemberangkatan.
- Pilih PJTKI yang mampu menggambarkan dengan sistematis keadaan negara tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat tanggung jawab PJTKI pada BMI ketika, misalnya, ada beberapa persoalan yang terjadi di negara tujuan.
- Pilihlah PJTKI yang bersedia memberikan informasi secara berkala tentang keadaan BMI kepada keluarga
Selain itu, calon BMI harus kritis terhadap informasi yang disampaikan oleh PJTKI, karena ada kemungkinan PJTKI menyesatkan informasi. Para BMI juga harus menegerti tentang PJTKI yang dia pilih. Bukan hanya sekadar membaca modul, melainkan juga menggalinya dan bertanya kepada orang yang bekerja/pernah bekerja di PJTKI tersebut.
Satu komentar untuk “Panduan Memilih Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)”