Kasirin (33), warga RT 01 RW 03, Desa Karanggedang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap mengadu ke Pusat TEknologi Komunitas Mahnetik, Lakpesdam NU, perihal istrinya yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Bapak tiga anak ini menceritakan istrinya, Samijem, tidak bisa pulang selama 5 tahun.
Sejak keberangkatannya pada April 2004, Samijem belum pernah pulang hingga kini. Samijem diberangkatkan oleh sebuah Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), PT Nur’aeni Magelang. Sebelumnya Samijem sempat berada di penampungan selama tiga bulan. Beberapa bulan setelah keberangkatan istrinya, Kasirin mengaku menerima surat dari Malaysia yang mengabarkan istrinya telah bekerja.
Sayang kebahagiaan Kasirin cuma sebentar. Enam bulan kemudian, istrinya menelepon dan mengabarkan bila dirinya dikeluarkan dari pekerjaannya. Lalu, istrinya masuk ke agen lagi. Selama 3-4 bulan di agen, istrinya tidak mendapatkan gaji. Setelah itu hilang kontak sama sekali dia kehilangan kontak dengan istrinya selama dua tahun.
Lebaran 2008, Samijem mengabarkan kalau sudah kerja tapi belum pernah dapat bayaran. Selain itu, Samijem bercerita bila ketahuan telepon akan dipukuli oleh majikannya. September 2009, Samijem memberi kabar lewat tetangga orang tuanya di Gombong, Kebumen.
“Saya coba menelepon nomor yang diberikan Samijem ke tetangganya orang tuanya. Hasilnya, saya malah yang diancam kalo mencoba menghubungi,” ujar Kasirin sembari menunjukkan layanan pesan pendek (short messeage servis atau SMS) ancaman pada TPK Mahnetik.
Selain menghubungi lewat telepon ia juga mencari cara untuk memulangkan istrinya. Pada 2008 pernah ada yang mau bantu tapi minta bayaran 4 juta. Namanya Heri, alih-laih istrinya pulang, justru uangnya dibawa kabur oleh orang tersebut.
Kasirin juga telah mengadu ke agen yang dulu bawa istrinya, Tri, warga Cukangleleus, namun hingga kini belum ada perkembangan. Pria yang sehari-harinya sebagai petani ini berharap CTC Mahnetik dapat membantu mencari jalan memulangkan istrinya dengan tidak bayar karena tidak punya uang.
kepada yang terhorma Bupati Cilacap…. tolong bangun / perbaiki jalan yang berada dikawasan kebun pinue dari ciotes menuju desa kami karanggedang, karena desa tersebut sangat dibutuhkan sekali oleh warga masyarakat disana dan sebaliknya sehingga peningkatan ekonomi warga disana bisa meningkat dengan menjual hasil pertakian yang ada disana. Karena saat ini jalan tinggal bebatian yang samgat susah sekali untuk dilalui kendaraan. Padahal dari kawan teraebut sudah puluhan tahun sebagai penghasil getah pinus yang selalu diangkut pikul oleh penyadap dengan terseok seok menempuh jalan terjal bebatuan sekitar 6km, maka dari itu kami sangat berharap jalan tersebut diaspal sehingga memudahkan hilir mudik ekononi didesa kami dan sebaliknya. Atas perhatiannya kepada Bpk Bupati Cilacap dan jajarannya / dinas terkait sebelum dan sesudahnya kami mengharap dan mengucapkan terima kasih. Wassalam
Sadar Sandarto
coba berita ini diposting di http://www.forumwarga.net aja mas. Terimakasih